Search
Close this search box.
Para pengunjuk rasa diluar World Congress Konferensi Keluarga di Melbourne pada Sabtu 30 Agustus 2014 Foto: Meredith O'Shea / Guardian
Para pengunjuk rasa diluar World Congress Konferensi Keluarga di Melbourne pada Sabtu 30 Agustus 2014 Foto: Meredith O’Shea / Guardian

Suarakita.org Penyelenggaraan Kongres Keluarga Dunia (The World Families Congres) 2014 di Kota Melbourne terus menuai pro dan kontra.

Event yang akan dilangsungkan Sabtu (30/8) mendatang diprotes banyak kalangan karena dianggap mempromosikan pesan anti aborsi dan anti gay. Penolakan juga berlangsung di parlemen federal Australia dengan beredarkan surat mosi yang melarang pejabat pemerintah menghadiri acara itu.

Surat mosi yang disampaikan senat itu meminta agar Menteri Federal memboikot Kongres Keluarga Dunia yang mendukung anti-aborsi dan pesan anti-gay.

Menteri Sosial Kevin Andrews direncanakan akan membuka acara yang tengah menuai penolakan banyak kalangan pada hari Sabtu (30/8) mendatang. Juru bicara Kementerian Sosial mengatakan kalau event Kongres Keluarga Dunia membahas tentang keluarga dan sesuai dengan tugas kementerian yang dipimpin Andrews.

Kongres kontroversial ini antara lain menghadirkan ahli bedah kanker payudara Amerika Serikat, Angela Lanfranchi, yang telah mengaitkan aborsi dengan penyakit kanker payudara.

Kongres Keluarga Dunia di websitenya mempromosikan pernikahan antara laki-laki dan perempuan karena mereka memiliki sifat alami yang ‘saling melengkapi’.

Organisasi ini juga mendorong hak untuk hidup “dari pembuahan sampai mati”.

Senator dari Partai Hijau, Larissa Waters yang menggerakan mosi di senat mendesak agar Menteri Kevin Andrews dan anggota parlemen lainnya yang berencana menghadiri konferensi itu untuk membatalkan niatnya tersebut.

“Dengan membuka konferensi itu, Menteri Andrews telah melegitimasi prasangka dan cita-cita fanatik dari Kongres Keluarga Dunia,” katanya.

“Pemerintah Abbott dan pandangan mundurnya benar-benar kehilangan kontak dengan masyarakat Australia.”

Surat mosi di senat itu diterbitkan tanpa ada kebutuhan untuk melakukan pemungutan suara formal.

Aborsi memiliki resiko
Dr Angela Lanfranchi mempertahankan kesimpulannya mengenai keterkaitan antara kanker payudara dengan aborsi selama event media di parlemen federal hari ini.

Senator Bob Day dari Kantor Family First, memberikan kelompok ini area terbatas di parlemen untuk menggelar pertemuan dengan media.

“Saya tidak tahu mengapa pendapat Aboprsi berkaitan dengan kanker payudara dianggap sebagai hal yang mengecewakan, Aborsi merupakan hal yang beresiko sama seperti lainnya,” kata Dr Lanfranchi.

“Seorang perempuan perlu mengetahui informasi itu sehingga mereka bisa melakukan pilihan dan diberitahukan tentang pilihan itu.”

Menteri Kabinet, Eric Abetz, mencuatkan perdebatan mengenai pandangan Dr.Lanfranchi ini dalam wawancara di stasiun TV Channel 10 awal bulan ini, ketika itu dia mendukung penelitian dokter tersebut.

“Saya mempertimbangkan penelitian ini, dan ini penelitian dari tahun 1950 yang menegaskan bahwa ada hubungan antara aborsi dan kanker payudara,” katanya.

Ketika itu, kepala Asosiasi Dokter Australia, Brian Owler membantah penelitian itu.

“Saya kira perlu diperjelas dulu kalau kajian yang dilakukan Dr. Lanfranchi adalah penelitian yang sangat kuat, sebuah penelitian internasional, yang telah mendiskreditkan kaitan apapun antara aborsi dan kanker payudara,” katanya.

“Tidak ada kaitan antara aborsi dan kanker payudara. Kita perlu membuat kesimpulan itu jelas adanya bagi publik, dan tentu saja kita tidak harus mempromosikan hasil riset yang berasal dari tahun 1950.”

Kantor Senator Day mengatakan dia tidak akan menghadiri Kongres Keluarga Internasional di Melbourne namun tidak keberatan memberikan akses kepada bagi Dr Lanfranchi untuk berbicara dengan media dan politisi.

Dalam pernyataannya, Senator Day mengatakan dia mendukung kebebasan berbicara dan “Dr Lanfranchi sedang mengekspresikan pendapat profesionalnya,”

Sumber: tribunenews.com