Search
Close this search box.
(Sumber : http://www.washington.edu/)
(Sumber : http://www.washington.edu/)

Suarakita.org-Bisa dibunuh gua sama nyokap kalo dia tau gua homoseks!”.  Kalimat tersebut mungkin sedikit banyak dapat merepresentasikan pergolakan batin yang dialami oleh kelompok Lesbian gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Ya, layaknya pemilihan presiden, kelompok LGBT seakan hanya bisa memilih satu dari dua opsi yang ada: Pilihan untuk jujur kepada diri sendiri dengan ancaman sanksi sosial, atau mengikuti keinginan lingkungan dan hidup layaknya orang-orang “normal”. Well, bagi penulis, keduanya sih sama, sama-sama beresiko!

Tapi tunggu dulu, apakah pergolakan batin menjadi satu-satunya permasalahan yang dialami oleh kelompok LGBT? Tentu saja tidak!. Didalam artikel berjudul “Parents’ Supportive Reactions to Sexual Orientation Disclosure Associated With Better Health: Results From a Population-Based Survey of LGB Adults in Massachusetts”, dijelaskan bahwa kelompok LGBT juga rentan dengan bahaya yang sifatnya jasmaniah, yaitu kondisi kesehatan yang buruk!

Studi ini mengaitkan coming out dan dukungan orangtua kepada kelompok LGB terhadap kecenderungan perilaku sehat mereka. Penelitian ini melihat adanya hubungan penolakan keluarga dengan kondisi kesehatan individu LGB. Seorang gay yang ditolak orangtuanya misalnya, akan cenderung menghabiskan waktunya di bar untuk minum-minum dan have fun making love tanpa menggunakan alat pengaman! Berbahaya bukan?

Studi ini juga berisi data perbandingan kondisi kesehatan antara kelompok LGB yang menerima dukungan, dan tidak menerima dukungan dari orangtuanya pasca coming out. Meskipun situs penelitiannya bukan di Indonesia, tapi data yang disajikan beserta kesimpulan penelitian bisa dijadikan tambahan pengetahuan sebagai dasar argumen untuk memperjuangkan penerimaan teman-teman LGBT. Jadi, siap untuk coming out? (Arif Rahardian)

Unduh [gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal-1-Parent-Supportive-Reaction.pdf”] dan [gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal-1-Parent-Supportive-Reaction-Review.docx”]