Suarakita.org- Hanya karena cara berjalan dan cara berbicaranya kemayu, Zachary tewas di tangan ibunya sendiri. Kekasih sang ibu juga turut andil dalam penganiayaan bocah yang baru berumur 4 tahun tersebut.
Jessica Dutro, sang ibu, berulangkali diketahui sering memukul tiga anaknya. Namun Zachary lah yang menerima penganiayaan paling berat, dan akhirnya meninggal dunia sehari sebelum ulang tahunnya yang keempat.
Para penyidik menemukan pesan-pesan di Facebook antara Jessica (25) dan kekasihnya, Brian Canady (25), yang sudah lebih dulu dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan tingkat kedua untuk perannya dalam kematian Zachary.
Dalam salah satu pesannya, Jessica menulis bahwa dia tahu bahwa anaknya itu akan menjadi gay . “Karena ia berjalan seperti gay , dan bicara seperti gay ,” tulis Jessica, sambil menambahkan bahwa Brian perlu memberi “pelajaran” pada Zachary.
Brian sendiri mengaku telah menendang perut anak balita tersebut pada 12 Agustus 2012. Petugas pemeriksa jenasah belakangan menemukan dua lubang pada usus bocah malang itu. Zachary dinyatakan meninggal dengan trauma perut akibat kekuatan benda tumpul dan tidak segera mendapatkan perawatan medis.
Tim pembela Jessica mengatakan bahwa ibu tiga anak itu seharusnya dibebaskan karena bukti-bukti mengarah pada Brian sebagai satu-satunya orang yang menimbulkan luka-luka mematikan pada Zachary. Menurut mereka, tidak ada bukti yang dapat membenarkan kesaksian dari kakak Zachary yang berusia 7 tahun.
“Mereka (Brian dan Jessica) terus memukulinya karena dia (Zachary) tidak mau mendengarkan,” ungkap sang kakak pada polisi. Menurutnya, Zach lalu mual-mual, mengeluarkan suara rintihan, dan akhirnya berhenti bernafas.
Sehari setelah ulang tahun Zachary (14 Agustus), pasangan itu akhirnya menghubungi pihak berwenang. Namun saat itu pada dasarnya Zachary telah meninggal, ungkap Dr Danny Leonhardt saat bersaksi di pengadilan. “Kami tidak punya kesempatan untuk merawatnya.”
Atas insiden tersebut, Jessica didakwa dengan tuduhan pembunuhan, pembunuhan dengan penganiayaan, dan penyerangan tingkat dua.
Sumber : tribunenews.com