Search
Close this search box.

Neta : Kisah Perjalanan Hidup ODHA

Suarakita.org- Kisah perjalanan hidup Neta, Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) yang ditulis Noni Rafiang Tuharea, Staf Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM) Maluku, akan dibedah di Ambon, 14 Maret 2014.

Neta adalah seorang ibu rumah tangga asal Desa Itawaka, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, ia merupakan ODHA pertama di Maluku yang berani membuat pengakuan kepada publik Maluku bahwa dirinya telah terinfeksi HIV, pada 2004, kata Noni Rafiang Tuharea, di Ambon, Jumat (7/3/2014).

Kisahnya yang berjudul Kegagalan Laki-Laki Melindungi Perempuan Dari HIV/Aids, dirilis bersama puluhan kisah lainnya di Indonesia dalam buku berjudul Pandora – Gerak Kepemimpinan Aktivis Muda, di Jakarta, pada awal Januari 2014 oleh FAMM Indonesia.

“Butuh keberanian yang luar biasa untuk mengakui pada publik kalau dirinya sudah terinfeksi oleh virus mematikan, kala itu masyarakat kita belum seperti sekarang yang mulai agak terbuka dengan ODHA,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Neta merupakan salah satu dari sekian banyak ODHA yang pernah ditanganinya selama bekerja di LPPM. Kisah Neta sengaja dibedah agar masyarakat di Kota Ambon dapat memahami bagaimana sulitnya hidup seorang ODHA.

“Karena kurangnya pengetahuan tentang HIV/Aids, masyarakat di sekitar kontrakannya Neta di Ambon sempat melakukan diskriminasi terhadapnya,” ujarnya.

Menurut Noni, Neta adalah sosok wanita kuat yang sehari-harinya bekerja melakukan pelayanan di gereja, ia terinfeksi HIV dari suaminya yang suka jajan di luar.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada 2008, Neta sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nania di Ambon, karena virus HIV yang menyerang otaknya dan menyebabkan kehilangan kewajaran.

“Saya yang melakukan pendampingan pada Neta dan suaminya, suaminya masih hidup hingga sekarang,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain kisah Neta, tulisan “Kegagalan Laki-Laki Melindungi Perempuan Dari HIV/Aids” juga memaparkan suka-dukanya menjadi aktivis perempuan yang melakukan penjangkauan dan pendampingan ODHA di Maluku.

Sumber : berita-maluku.com