Search
Close this search box.

Seorang anak dengan HIV  AIDS memakai topeng saat kampanye Hari AIDS Sedunia di Mumbai, India, Sabtu, 1 Desember, 2012. Foto.Rafiq Maqboo.APSuarakita.org- Dua dari tiga bersaudara dengan HIV/AIDS, LTP (12) dan NSR (4) warga RW 09 RT 05 Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, terpaksa dirawat di rumah. Keduanya batal mendapatkan perawatan ke rumah sakit karena tidak mempunyai kartu sehat dari BPJS.

Sementara saudara mereka, NS (6) yang sakitnya telah parah sudah dirawat di rumah sakit. Kondisi NS saat itu sudah memprihatinkan. Terlebih, ketika dokter memvonisnya mengidap HIV/AIDS kategori parah. Kabar itu mulai beredar di lingkungan RT 05. Tontowi pun bersama ibu-ibu PKK memutuskan untuk membawa NS ke rumah sakit.

“Awalnya kami meminta rujukan dari Puskesmas Tambora. Kami sudah berniat merawat NS di Rumah Sakit Tarakan, tapi ditolak dengan alasan ruang perawatannya penuh. Kemudian kami menuju ke RSUD Cengkareng dan mendapatkan ruangan di sana,” terang Tontowi, Ketua RW setempat, Senin (10/2/2014).

Setelah berhasil membawa NS ke RSUD Cengkareng, Tontowi dan warga berniat membawa dua saudaranya, LTP dan SNR, untuk mendapat perawatan di rumah sakit yang sama. Tetapi, dengan alasan belum mempunyai kartu BPJS, pihak rumah sakit menolak kedua anak itu.

“Mereka bilang mesti ada kartu BPJS. Kami kasihan sama anak-anak itu. Pada Jumat lalu kami membuatkan BPJS untuk dua anak itu, sampai sekarang belum tahu,” katanya.

Sumber : tribunnews.com