Suarakita.org- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Kamis (6/2) mengatakan pihaknya secara terbuka telah memasukkan beberapa atlet gay dalam delegasi AS, yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin Rusia, untuk menunjukkan bahwa AS tidak setuju dengan tindak diskriminasi dalam olahraga atau bidang lainnya.
Komentar Obama itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan NBC pada malam menjelang Olimpiade Musim Dingin di Sochi di Rusia, setelah seorang pejabat senior Rusia memperingatkan para atlet dan penonton untuk tidak mempromosikan hak-hak gay selama berlangsungnya ajang Olimpiade, menyusul adanya pengesahan undang-undang kontroversial anti-gay di Rusia.
Presiden Obama memilih beberapa mantan atlet gay dalam delegasi AS untuk hadir dalam upacara pembukaan Olimpiade dan dengan tegas tidak mengirimkan pejabat AS di tingkat kabinet ataupun anggota keluarganya ke Sochi.
“Kami tidak ragu untuk menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kami tidak melakukan diskriminasi dalam segala hal, termasuk diskriminasi atas dasar orientasi seksual,” kata Obama dalam petikan wawancaranya dengan seorang penyiar NBC seperti dikutip AFP.
“Salah satu hal indah tentang Olimpiade adalah bahwa anda dinilai berdasarkan prestasi, seberapa baik upaya anda terlepas dari tempat anda berasal, bagaimana penampilan fisik anda, atau siapa yang anda sukai. Dan hal itu saya kira harus konsisten ada dalam semangat Olimpiade,” lanjutnya.
Obama secara terbuka memasukkan beberapa atlet gay dan lesbian, seperti pemain “ice skating” Brian Boitano dan pemain hoki perempuan Caitlin Cahow dalam delegasi AS untuk upacara pembukaan Olimpiade di Rusia pada Jumat ini.
Sang Legenda tenis yang juga pejuang hak-hak gay Billie Jean King juga dijadwalkan hadir dalam upacara pembukaan olimpiade itu, namun Billie batal hadir karena ibunya sakit.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Kozak memperingatkan para penonton dan atlet Olimpiade Musim Dingin Rusia untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang mempromosikan hak-hak gay selama berlangsungnya Olimpiade.
Ia mengatakan hal itu merupakan tindakan penyebaran propaganda selama acara olahraga, sehingga dilarang berdasarkan Piagam Olimpiade dan undang-undang di Rusia.
Sumber : antaranews.com