Search
Close this search box.

 

Emmanuel Martey (sumber: gaystarnews.com)
Emmanuel Martey
(sumber: gaystarnews.com)

Suarakita.org- Pemimpin Presbyterian Ghana meminta gay ‘kotor’ untuk disembuhkan, jangan dibunuh, sementara itu seorang pemimpin pelajar mengatakan homoseksualitas menyebar di sekolah menengah.

Gay adalah ‘kotor’ dan ‘penyakit’ namun sebagaimana perempuan penyihir mereka harus disembuhkan, bukan dibunuh, ungkap seorang pemimpin Kristen Ghana.

Rev. Prof. Emmanuel Martey, Ketua Gereja Presbiterian untuk Negara Afrika Barat,  mengatakan membunuh mati gay beramai ramai adalah tindakan barbar.

Ghanaweb.com memberitakan Martey sebagaimana yang diungkap stasiun radio Joy FM, “Jika seseorang mengaku homoseksual, sebagaimana kata mereka, bukan berarti orang tersebut harus dibunuh beramai-ramai, bukan berarti orang tersebut harus dibunuh. Kita bukan di hutan”

“Sihir adalah penyakit dan homoseksualitas juga penyakit dan  kamu tolong si orang sakit agar sembuh,  jadi kenapa harus dibunuh”

Tahun lalu Martey mengatakan bahwa gay adalah bagian dari agenda setan yang mematikan  mengarahkan kepada Negara untuk “dihancurkan”.

Isu LGBT muncul dan menyemai perdebatan luas di Negara tersebut dalam beberapa hari terakhir, namun tidak positif.

Presiden dari National Union of Ghana Students (NUGS), Perserikatan Nasional Pelajar Ghana, Asamoah Banefo Darkwa, juga telah berkomentar bahwa homoseksualitas menyebar di sekolah menengah negeri.

Dalam sebuah wawancara dengan radio XYZ, dia mengatakan bahwa pelajar yang lebih tua mendapat ‘keuntungan’ dari pelajar yang lebih mudah, terutama di sekolah yang hanya menerima satu jenis kelamin tertentu.

GhanaWeb.com melaporkan bahwa Darkwa mengatakan “Sungguh memalukan untuk senior yang memaksa junior di sana… Saya berharap pihak berwenang di sekolah akan  menyelesaikan masalah ini dan menjaga pelajar muda”

He demanded schools expel lesbian, gay and bisexual students and also implied the government should crack down on homosexuality.

Dia menginginkan sekolah untuk mengeluarkan para pelajar yang lesbian, gay dan  biseksual dan juga  secara tersirat  meminta kepada pemerintah agar mengabil tindakan keras  terhadap homoseksualitas.

Banyak kelompok LGBTI di Ghana tidak akan berkomentar akan situasi ini karena takut.

Laman  gaystarnews.com menyebutkan  pengakuan  seorang LGBTI di Ghana, “Ada beberapa orang (LGBTI) yang come out tetapi mereka dipukuli atau ditangkap dan sekarang mereka bersembunyi demi keamanan mereka… Gereja pun khususnya, sangat bermusuhan dan berceramah menentang orang LGBT”. (Gusti Bayu)

Sumber : Gay Star News