Suarakita.org- Konflik agama naik di seluruh dunia sepanjang 2012 dan mencapai tingkat tertinggi dalam enam tahun terakhir, demikian hasil studi terbaru. Indonesia termasuk negara yang paling menderita akibat konflik agama.
Survei Pew Research Center menemukan bahwa sepertiga dari 198 negara yang mereka teliti mengalami konflik agama yang tinggi atau bahkan sangat tinggi.
Konflik agama itu termanifestasi antara lain dalam bentuk kekerasan sektarian terorisme atau intimidasi sepanjang 2012.
Persentase itu lebih tinggi dibandingkan 29 persen pada tahun sebelumnya atau 20 persen pada 2010.
Sebagai contoh, laporan itu mengutip meningkatnya serangan terhadap gereja Koptik dan tempat-tempat usaha milik kelompok Kristen di Mesir. Penelitian itu juga memperlihatkan bahwa Cina kini sedang memperlihatkan kenaikan besar terkait konflik agama. Kenaikan tertinggi terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara yang masih terkena efek Musim Semi Arab.
Kelompok Kristen dan Islam, yang jumlahnya lebih dari setengah populasi dunia, telah terstigmatisasi di banyak negara. Kebencian antara kelompok Muslim dan Yahudi menunjukkan tingkat tertinggi dalam enam tahun terakhir, kata laporan tersebut.
Hanya ada lima negara yang tercatat mengalami penurunan konflik agama, yakni Pantai Gading, Serbia, Ethiopia, Siprus dan Rumania.
Catatan buruk Indonesia
“Kebencian dan permusuhan antar agama meningkat di semua wilayah besar dunia, kecuali Amerika,” kata Pew yang melakukan penelitian rutin terkait isu ini sejak 2007.
Hindu, Buddha dan agama lokal memperlihatkan tingkat permusuhan lebih rendah.
Diantara 25 negara berpenduduk paling padat, Mesir, Indonesia, Rusia, Pakistan dan Myanmar menderita akibat konflik agama.
Lima negara yang dicatat Pew sebagai negara yang paling melakukan pembatasan atas kebebasan beragama adalah Mesir, Cina, Iran, Arab Saudi dan Indonesia.
Secara umum, larangan resmi, pelecehan atau berbagai intervensi pemerintah lainnya dalam urusan agama meningkat setiap tahun sejak 2007.
Kenaikan terbesar di Eropa
Eropa menunjukkan kenaikan terbesar dalam kebencian agama, akibat meningkatnya pelecehan terhadap perempuan karena pakaian mereka yang diasosiasikan terhadap agama tertentu.
Selain itu, kasus penyerangan atas kelompok minoritas antara lain pembunuhan atas seorang rabbi dan tiga anak-anak Yahudi oleh seorang Islamis radikal di Prancis, membuat benua ini mencatat kenaikan sikap permusuhan rata-rata terbesar di dunia.
Pew menemukan bahwa tingkat kebencian antar agama, tertinggi terjadi di Pakistan, Afghanistan, India, Somalia dan Israel.
Kelompok Islamis radikal di Pakistan, Afghanistan dan Somalia dikenal sering menyerang kelompok mainstream Muslim atau minoritas Kristen. Sementara di India, kebencian muncul karena adanya ketegangan antara kelompok mayoritas Hindu dengan kelompok Muslim dan Kristen.
Ketegangan di Israel naik akibat isu Palestina, terkait perselisihan pandangan antara kelompok Yahudi sekuler dan kelompok relijius, serta bertambahnya jumlah sekte-sekte Yahudi ortodoks yang hidup terpisah dari kelompok mayoritas.
Sumber : DW.DE