Suarakita.org- Sebanyak 33 pasangan, beberapa diantaranya gay, menikah di tengah acara musik Grammy Awards dalam upacara yang dipimpin penyanyi Queen Latifah.
Perlu ide, pencarian orang dan penjagaan rahasia yang ketat sampai akhirnya penyelenggara Grammy Awards dapat melangsungkan salah satu kejutan terbesar dalam acara penghargaan musik tahunan itu.
Sebanyak 33 pasangan, baik pasangan gay maupun heteroseksual, menikah secara massal selama penampilan duo rap Macklemore & Ryan Lewis yang membawakan lagu bertema hak kelompok gay, “Same Love,” memberikan acara tersebut sentuhan politik dan emosi yang mendalam.
Pernikahan tersebut dipimpin oleh penyanyi Queen Latifah, dan Madonna, berpakaian jas putih dengan topi koboi dan tongkat sewarna, tampil menemani penyanyi yang mengiringi lagu tersebut, Mary Lambert.
Latifah, yang juga aktris, disumpah dulu sebagai komisioner oleh negara bagian California untuk dapat mengesahkan upacara tersebut.
“Menikah di depan 100 juta orang adalah momen yang besar,” ujar Latifah. “Saya tak sabar ingin menandatangani semua sertifikat pernikahan.”
Neil Portnow, presiden dan CEO penyelenggara Grammy The Recording Academy, mengatakan ia bangga dengan upacara tersebut, menyebutnya “elegan, dahsyat dan memiliki arti yang dalam seperti yang kami inginkan.”
“Begitu banyak ide kami datang dari komunitas kreatif, dari artis-artis kami,” Portnow memberi tahu wartawan usai acara. “Orang-orang ini menulis sebuah lagu yang hebat. Mereka memiliki ide tentang masyarakat dan toleransi dan keadilan dan itu adalah pesannya.”
Portnow mengatakan mereka menyewa layanan untuk mencari pasangan-pasangan yang mau dinikahkan selama lagu hip-hop ditampilkan dan disiarkan televisi di hadapan puluhan juta orang.
Namun salah satu pencapaian terbesar adalah menjaga kerahasiaan pernikahan itu sampai Minggu.
Kabar mengenai pernikahan massal tersebut tidak keluar sampai Lewis dan produser Grammy Ken Ehrlich memberitahu koran New York Times Minggu.
Portnow menyangkal anggapan upacara itu adalah upaya mempolitisasi acara penghargaan atau berisiko memaksakan kepercayaan mereka pada pemirsa televisi.
“Kita tidak mengambil posisi politis mengenai apa pun,” ujarnya. “Pernyataan yang dibuat malam ini adalah mengenai orang-orang yang ingin bersama.” (Reuters/AP)
Sumber : VOA