Suarakita.org- Seorang reporter berita televisi Pakistan telah masuk tanpa izin ke sebuah rumah dan dia meng-klaim bahwa pasangan yang di rumah itu menjalin relasi sejenis, serta mengarahkan pasangan tersebut agar ditangkap.
Acara tersebut juga menampilkan kutipan kutipan yang tidak bertanggung jawab, kutipan tersebut menyatakan bahwa kelompok LGBTI ‘layak untuk dirajam’ dan ‘penyebab AIDS’.
Cerita di statisun televisi nasional tersebut, Abb Takk, diberi tajuk “Pria dan Waria Hidup Bersama Sebagai Suami-Istri”.
Dengan dibubuhi musik yang dramatis, video tersebut menampilkan kata “bohong” pada layar ketika sang reporter tidak sepakat dengan komentar yang disampaikan pasangan tersebut.
Ketika datang ke rumah pasangan itu, sang reporter bilang kepada mereka, “Aku telah mendengar banyak tentang kalian dan kalian cukup terkenal keburukannya”.
Setelah itu sang reporter menanyakan nama orang yang berpenampialn transgender tersebut. ketika dia menjawab “Muhammad Selim”, reporter itu memaksa “Apa namamu di penampilan ini”, dengan penuh hina reporter menunjuk apa yang dipakai transgender itu. Transgender itu pun menjawab “Nila”.
Pasangan tersebut mengatakan bahwa mereka sudah tinggal serumah selama satu tahun namun mereka tidur terpisah.
Kemudian, reporter pun masuk ke dalam rumah dan menemukan foto pasangan tersebut di dinding, kemudian reporter itu meng-klaim itu adalah foto pernikahan mereka—meskipun tidak ada bukti untuk mendukung pernyataan si reporter.
Setelah itu, pasangan dalam liputan tersebut dibawa oleh seorang yang kelihatannya adalah polisi—meskipun sumber-sumber di Pakistan tidak tahu apa yang dilanggar oleh pasangan tersebut sehingga layak ditangkap atau apa yang terjadi pada mereka.
Selama video liputan berlangsung muncul kutipan-kutian seperti ini “Perlu dibuat aturan untuk membatasi homoseksualitas…” kemudian dilanjutkan dengan “Negara ini hancur karena orang orang yang berpikiran terbuka” lalu “Penyebab utama HIV dan AIDS adalah homoseksualitas”.
Kelompok Pakistan Queer menyoroti kasus ini dan berkomentar dalam laporannya “Kami mengutuk dan protes terhadap fakta yang ditampilkan tidak akurat, pelanggaran hak privasi, dan penghinaan secara terbuka, pelibatan polisi serta laporan fanatisme homofobik yang bertujuan untuk menjelek-jelekkan komunitas LGBT”. (Gusti Bayu)
Sumber : Gay Star News