Suarakita.org- Ratu Inggris telah memberi Pengampunan Anumerta kepada pahlawan perang dunia kedua Alan Turing di bawah Royal Prerogative of Mercy.
Turing dituntut atas kasus ketidakpatutan tahun 1952, setelah hubungan cinta dengan sesama lelaki yang ia jalani terbongkar. Matematikawan genius dan pemecah kode ini adalah penemu komputer moderen dan merupakan kunci dibalik kemenangan Inggris atas Jerman pada perang dunia kedua.
Turing bunuh diri pada tahun 1954, dua tahun setelah divonis harus menjalani terapi ‘penyembuhan’ ke-homoseksualitas-annya.
Di tahun 2009, ada sebuah petisi menuntut permintaan maaf pemerintah Inggris terhadap Alan Turing. Setelah petisi ditandatangai oleh 30.805 orang, Perdana Menteri Inggris saat itu, Gordon Brown, mewakili pemerintahan Inggris meminta maaf terhadap Alan Turing atas terapi ‘penyembuhan’ homoseksualitas yang dipaksakan kepada Alan Turing.
Sebuah nota untuk mengampuni Turing lolos pada sesi pembacaan ketiganya di Dewan Legislatif pada Oktober 2013. Tujuannya untuk memberikan pengampunan hukum terhadap Turing. Namun, gagal di dewan perwakilan karena ada penolakan.
“The persecution by the state for being gay is a scandal that shouldn’t be allowed to stand and it is only right that we are pushing for this posthumous pardon” Penuntutan hukum oleh Negara hanya karena menjadi gay adalah sebuah skandal yang tidak boleh dipertahankan dan hal yang benar adalah ketika kita menuntut pengampunan anumerta, ungkap John Leech, Anggota Dewan dari Partai Liberal Demokrat, saat menanggapi gagalnya usaha nota pengampunan tersebut di Dewan Legislatif.
Saat ini pemerintah Ingris memutuskan untuk melakukan manuver di dalam proses Parlemen dengan mengamankan dukungan untuk Ratu atas pemberian pengampunannya kepada Turing. (Gusti Bayu)
Sumber: Pink News