Suarakita.org- Majalah Time memilih Paus Fransiskus sebagai “Person of The Year” tahun 2013. Pemimpin Gereja Katolik itu dianggap berhasil membawa suara baru dalam diskusi masalah global.
Selama sembilan bulan pertama masa jabatannya, Paus Fransiskus berhasil “menjadi suara utama dalam diskusi penting masa kini: mengenai kaya dan miskin, keadilan, transparansi, modernitas, globalisasi, peran perempuan dan nafsu kekuasaan,” demikian majalah Time.
Paus Fransiskus asal Argentina yang berusia 76 tahun menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri tahun lalu. Sejak itu, Fransiskus berusaha mendorong berbagai reformasi dalam organisasi Gereja Katolik dan membawa gaya kepemimpinan baru.
Redaktur pelaksana Time, Nancy Gibbs, mengatakan, Fransiskus benar-benar menjadi pemimpin “yang berhasil mengubah nada, persepsi dan fokus salah satu organisasi terbesar dunia” dengan cara yang luar biasa.
Sederhana dan penuh humor
Paus Fransiskus antara lain mengecam apa yang disebutnya “penyembahan terhadap uang”. Ia menyebut suatu “skandal global”, bahwa 1 miliar manusia saat ini masih menderita kelaparan. Ia juga berhasil merebut simpati massa dengan caranya yang sederhana dan penuh humor.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, menyambut keputusan Time sebagai sebuah penghormatan, dan menyatakan pilihan tersebut sebagai “pengakuan positif” media internasional atas nilai-nilai spiritual.
Lombardi mengatakan, Paus Fransiskus “tidak berusaha mencari ketenaran atau kehormatan”. Namun jika pilihan sebagai Tokoh Tahun Ini “bisa membantu menyebarkan kabar baik, bahwa Tuhan mencintai setiap manusia”, Paus tentu akan senang.
Snowden di tempat ke-dua
Edward Snowden, pembocor dokumen kegiatan penyadapan NSA, menempati tempat ke–dua sebagai Tokoh Tahun Ini pilihan Time. Dalam sebuah wawancara tertulis dengan majalah itu, Snowden menyatakan harapannya, bahwa masyarakat bisa makin kritis dan pemerintah Amerika makin terbuka tentang kegiatan dinas rahasia. Ia mengimbau Presiden Obama untuk mereformasi program pengawasan dinas rahasia.
Snowden selanjutnya menulis, dia mengambil resiko menjadi buronan, karena menyadari bahaya program pengawasan NSA. “Yang membuat kami sangat prihatin bukanlah kenyataan bahwa penyadapan semacam itu secara teknis bisa dilakukan. Melainkan fakta bahwa penyadapan telah terjadi, sementara kebanyakan orang tidak tahu bahwa hal seperti itu mungkin dilakukan,” tulis Snowden.
Tempat ketiga dalam daftar majalah Time diisi aktivis Amerika Edith Windsor, yang meninggal Juni lalu dalam usia 84 tahun. Windsor berhasil mengangkat hak-hak kaum homoseksual sampai ke Supreme Court, sehingga pasangan homoseksual mendapat hak-hak yang sama seperti pasangan heteroseksual.
Sumber : dw.de