Suarakita.org- Sekelompok kecil Muslim di Halifax, Kanada, ingin membangun sebuah masjid di mana kaum gay dan transgender Muslim bisa ikut berdoa, dan perempuan akan diizinkan untuk memimpin ibadah.
Syed Adnan Hussein ingin membuat suatu tempat di mana homoseksual atau transgender Muslim bisa menjadi diri mereka sendiri, termasuk saat mereka berdoa. Hal itu tentunya tidak mungkin terjadi di masjid lain.
“Ini bukan berarti mereka tidak diterima, tetapi mereka tidak dapat menegaskan apa identitas mereka,” katanya.
“Anda bisa menjadi aneh, tapi mereka tidak bisa mempertegas identitas saat berada di ruang keagamaan seperti masjid. Jadi mereka tidak bisa, misalnya, menjadi trans dan memutuskan bahwa Anda ingin berdoa di tempat perempuan jika Anda kelihatan lebih seperti laki-laki. ”
Namun, ide itu sepertinya ditentang sejumlah ulama Muslim yang mengatakan Al-Quran bersikap tegas mengenai homoseksualitas .
“Apa yang dikatakan Al-Quran jelas, seperti Alkitab, bahwa homoseksualitas tidak diterima,” kata Jamal Badawi, seorang profesor emeritus di Universitas Saint Mary di Halifax .
“Hal ini tidak dianggap sebagai norma dalam bermasyarakat dan hubungan antara pria dan wanita.”
Badawi mengatakan orang seharusnya tidak salah menafsirkan apa yang dia atau Al-Quran katakan. Dia mengatakan Islam tidak mengajarkan kekerasan atau kebencian terhadap gay atau transgender .
“Ada perbedaan besar antara ketidaksetujuan dan diskriminasi. Anda bisa tidak setuju dengan orang-orang dan pandangan mereka,” katanya .
“Semua orang berhak atas hak untuk setuju atau tidak setuju dengan ide-ide siapapun. Tapi diskriminasi, itu yang kita semua harus lawan.”
Beberapa imam di Halifax mengatakan semua orang diterima di lima masjid yang berada di kota itu tanpa memandang orientasi seksual mereka.
Mereka mengatakan kepada CBC News bahwa mereka belum mendengar atau bertemu dengan seorang gay atau transgender Muslim di kota tersebut.
“Semua masjid , semua orang diterima di masjid tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelami , apa pun , ” kata Imam Ibrahim Alshanti, anggota Persatuan Muslim di Halifax.
“Untuk membuka sebuah masjid baru khusus untuk orang-orang tersebut (gay dan transgender), mungkin itu tidak perlu. ”
Hingga kini belum ada yang memiliki jumlah akurat kaum gay atau transgender Muslim di Nova Scotia.
Tapi Hussein mengatakan jumlahnya tidak penting. Memiliki pilihan tempat untuk berdoa secara terbuka justru itulah yang penting.
“Bagi saya, menciptakan ruang spiritual di mana semua berkedudukan sama sangat penting karena yang mungkin berdampak pada kehidupan mereka juga di luar wilayah spiritual, ” katanya .
Sumber : beritasatu.com