Suarakita.org- Hari Transgender Dunia diperingati setiap 20 November. Ternyata, di balik itu semua ada kisah pilunya.
Hari Transgender Dunia yang dikenal dengan Transgender Day of Remembrance (TDoR) sebenarnya merupakan cara untuk mengenang kehidupan para transgender yang menjadi korban pembunuhan transphobia (benci atau takut dengan transgender) di seluruh dunia.
Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kejahatan kebencian pada orang transgender, memberikan ruang bagi penduduk untuk berkabung dan menghormati kehidupan mereka yang mungkin dilupakan.
Banyak orang transgender yang dibunuh di Amerika Selatan. Dan hingga kini transgender di seluruh dunia terus berjuang untuk diterima, hidup bebas dari ejekan, penganiayaan, dan kekerasan.
Mengenang Rita Hester
Hari Transgender Dunia dimulai pada 1999 oleh seorang desainer grafis transgender, kolumnis, dan aktivis, Gwendolyn Ann Smith. Kala itu dilakukan untuk mengenang pembunuhan Rita Hester di Allston, Massachusetts, pada 28 November 1998.
Rita merupakan wanita Afrika-Amerika yang transgender. Ia ditikam hingga tewas di apartemennya sendiri pada 28 November 1998. Hingga kini kasus pembunuhannya belum terpecahkan.
Kematian Rita terjadi beberapa minggu setelah pembunuhan Matthew Shepard di Wyoming. Dan kejadian tersebut membangkitkan diskusi nasional tentang kejahatan dan kebencian terhadap gay. Namun, pembunuhan Rita memunculkan tanggapan dari masyarakat.
Pada tahun berikutnya, di San Francisco dinyalakan lilin untuk mengenang para korban. Alhasil, setiap tanggal 20 November dinyalakan lilin untuk memperingati Hari Transgender Dunia.
TDoR diadakan setiap tahunnya pada 20 November dan perlahan-lahan aksi ini mendunia. Pada 2010, TDoR sudah dilakukan lebih dari 185 kota di sekitar 20 negara di Amerika Utara seperti dikutip economicvoice, Rabu (20/11/2013).
Tahun ini merupakan peringatan Hari Transgeder Dunia yang ke-15. Hari TDoR sangat khusus bagi masyarakat transgender untuk memberikan penghormatan. Sejumlah acara yang diselenggarakan seperti pembacaan nama-nama yang kehilangan nyawa selama tahun sebelumnya, pertunjukan seni, pemutaran film.
“Kami menyesal melaporkan dalam 12 tahun terakhir saja setidaknya dilaporkan 238 nyawa akan disebutkan namanya, dikenang, dan dihormati, di acara TDoR di seluruh dunia,” tulis dayagainsthomophobia.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Transgender Europe (TGEU) dan the Transrespect versus Transphobia (TvT), sejak 1 Januari 2008, sekitar 1.374 pembunuhan transgender yang sudah didokumentasikan di seluruh dunia.
Sumber : liputan6.com