Suarakita.org- Dua orang tak dikenal menyerang diplomat senior Kedutaan Besar Belanda di Moskow bernama Onno Elderesbosch. Pelaku juga sempat-sempatnya menuliskan sebuah pesan di kaca kediaman diplomat itu.
Pesan itu, menurut seorang aparat keamanan, dikutip dari Interfax, bertuliskan kata ”LGBT” atau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender. Insiden ini terjadi, dikutip dari Daily Star, di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Rusia dan Belanda.
Persoalan sebelumnya dipicu penangkapan polisi terhadap diplomat Rusia. Polisi menuduh diplomat bernama Dmitri Borondin melakukan tindak kekerasan terhadap dua anaknya.Warga Rusia pun menanggapi dengan menggelar protes di depan Kedutaan Besar Belanda.
Presiden Vladimir Putin bahkan menuntut Belanda meminta maaf. Setelah penyelidikan, dikutip dari BBC, Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermas mengakui polisi telah melanggar aturan kekebalan diplomatik.
Akan tetapi, Selasa (15/10), Menlu Belanda justru menuntut Rusia menjelaskan penyerangan yang dialami Wakil Dubes Belanda di Rusia itu.
Frans Timmermans menulis di laman Facebook, kalau penyerang berjumlah dua orang. Sumber dari kepolisian Rusia mengatakan Onno Elderebosch didekati dua orang ketika berada di depan pintu apartemen dia. Kedua pria itu tampak seperti teknisi listrik.
Sehingga Elderesbosch pun meminta keduanya untuk memeriksa listrik. Akan tetapi itu ketika pria berusia 60 tahun itu membuka pintu, ia dipukul dari belakang hingga jatuh. Pelaku kemudian masuk ke dalam flat dan menuliskan kata LGBT dengan lipstik merah muda.
Sampai saat ini belum diketahui motif penyerangan tersebut. Laporan media Rusia juga menyebutkan Elderesbosch itu hanya luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang. Hal ini, dilansir dari Ria Novosti, pun membuat Kementerian Luar Negeri Belanda memanggil Dubes Rusia Roman Kolodkin.
Sumber : ROL