Search
Close this search box.
Alice Munro dikenal piawai menyusun narasi dalam kisah-kisah di bukunya.
Alice Munro dikenal piawai menyusun narasi dalam kisah-kisah di bukunya.

Suarakita.org- Penulis Kanada, Alice Munro, memenangkan Hadiah Nobel Kesustraan untuk tahun 2013. Saat menyampaikan pengumuman, Peter Englund, sekretaris lembaga Swedish Academy, menyebut Munro sebagai salah satu penulis terbaik cerita pendek kontemporer.

Kritikus sastra sementara itu menggambarkan Muncro sebagai Chekov dari Kanada atas kepiawaiannya menyusun narasi.
Buku-buku yang Munro tulis di antaranya adalah Dear Life dan Dance of the Happy Shade.

Kritikus sastra asal Amerika Serikat, David Homel, mengatakan Munro -yang saat ini berusia 82 tahun- jarang tampil di depan umum.

“Ia bukan tipe sosialita. Jarang tampil di depan publik dan tak suka berkeliling untuk mempromosikan bukunya,” ungkap Homel kepada kantor berita AFP

Cita-cita sejak kecil

Munro lahir pada 10 Juli 1931 di Wingham, Ontario dan tumbuh di daerah pedesaan.

Sang ayah, Robert Eric Laidlaw, dikenal sebagai petani dan peternak sementara ibunya adalah guru sekolah di satu kota kecil.
Munro memutuskan ingin menjadi penulis ketika berusia 11 tahun.

“Saya bisa sukses karena mungkin tak punya bakat lain,” kata Munro dalam wawancara yang diunggah ke YouTube.

Sejumlah penulis kenamaan seperti Rudyard Kipling, Toni Morrison, dan Ernest Hemingway pernah menyabet penghargaan bergensi ini.

Pemenang Penghargaan Nobel Kesusatraan menerima hadiah senilai delapan juta kronor atau kira-kira setara dengan Rp13,6 miliar.

Tahun lalu Klik penghargaan ini diraih novelis Cina, Mo Yan.

Sumber : BBC|Indonesia