Suarakita.org- Satuan Tugas (Satgas) anti-diskriminasi FIFA mendesak badan sepak bola dunia tersebut untuk menekan Rusia dan Qatar, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2018 dan 2022, untuk mengendurkan regulasi anti-gay mereka.
Pemerintah Rusia baru-baru ini menerima tekanan dari berbagai pihak. Karena meloloskan regulasi yang meng-kriminalkan kampanye homoseksualitas. Sebagai dampak dari hal itu, beberapa pihak menyerukan boikot terhadap Olimpiade Musim Dingin tahun depan yang diselenggarakan di Rusia. Sedangkan Di Qatar, homoseksualitas masih dianggap illegal.
Presiden Fifa, Sepp Blatter, yang menolak berkomentar pada isu ini pada sesi International Comitee Olympic (IOC) di Buenos Aires, Argentina, memicu protes di tahun 2011 ketika mengatakan bahwa kelompok gay harus “Menahan diri dari aktivitas seksual” selama Piala Dunia 2022.
Piara Powar, Direktur Football Against Racism in Europe dan Anggota Satgas bersama dengan Mantan Ketua Football Association David Berstein, mengatakan akan membicarakan isu ini pada rapat pekan depan. “Qatar adalah salah satu dari sedikit negara di mana homoseksualitas masih illegal dan ada tantangan besar dalam hal regulasi baru di Rusia mengenai Piala Dunia,” ujarnya.
“Qatar ingin menjadi tuan rumah turnamen itu (Piala Dunia) pada awal dekade, mereka akan menunjukkan wajah penyambutan mereka secara internasional dan dengan bantuan FIFA kami pastikan akan mungkin memenangkan orang orang Qatar sehingga mereka masuk dalam barisan bersama seluruh bagian dunia, termasuk negara teluk lainnya dan timur tengah serta mengubah hukum atas homoseksualitas.
“Ini adalah masalah hak sipil, penggemar dan pemain dari semua ras, agama dan seksualitas perlu merasa nyaman selama Piala Dunia baik di Rusia maupun Qatar. Ini akan menjadi tantangan tapi kami harus memastikan bahwa sepak bola menjadi kendaraan untuk perubahan sosial seperti yang kami nyatakan. Ini adalah masalah besar.”
Satuan Tugas, dipimpin oleh Jefry webb, didirikan tahun lalu sebagai respon dari berkembangnya permintaan ata sepak bola untuk lebih memajukan agenda anti diskriminasi dan di tengah-tengah kekhawatiran atas serangkaian insiden dalam kompetisi.
Salah satu pembelaan yang paling nyaring atas Regulasi baru Rusia, yang menghukum ”propaganda” gay, datang dari Alexey Sorokin, Ketua Panitia Piala Dunia 2018. Sorokin memicu kemarahan ketika dia muncul dan membandingkan homoseksualitas dengan Naziisme serta menambahkan ”Apakah kamu ingin Piala Dunia di mana orang orang telanjang berlarian menunjukkan seksualitas mereka? Jawaban atas pertanyaan itu sangat jelas.”
IOC telah mencari jaminan dari pemerintahan Rusia atas bagaimana undang undang tersebut akan diterapkan selama Olimpiade Musim Dingin, di tengah kekhawatiran yang meluas.”Kami telah menerima jaminan yang kuat secara tertulis dari Rusia bahwa siapapun akan diterima dalam Sochi (Olimpiade Musim Dingin) tanpa memperhatikan orientasi seksual mereka,” ujar presiden IOC, Jacques rogge bulan lalu. (Gusti Bayu)
Sumber : theguardian.com