Search
Close this search box.

 

Sumber : http://libertariancrier.com
Sumber : http://libertariancrier.com

Suarakita.org- Sikap politik Presiden Obama dalam mendukung hak-hak sipil kelompok gay di Rusia membuat dia diberi gelar Hero of Russia’s Gay Rights Movement, oleh surat kabar berbahasa Inggris di Rusia, The Moscow Times.

Pemimpin Amerika Serikat ini ditempatkan pada nomor lima dalam halaman berjudul Five Heroes of Russia’s Gay Rights Movement, Lima Pejuang Pergerakan Hak Kelompok Gay Rusia. Sedangkan di nomor pertama ada, Nikolai Alexeyev, Aktivis LGBT yang memiliki basis di Moskow, dan di urutan selanjutnya ada Dmitry isakov, Igor Kochetkov dan Anna Anisimova..

Seperti dilansir halaman PinkNews.co.uk, 18 September 2013, The Moskow Time menyatakan bahwa Pemerintah Amerika telah lama mengangkat isu tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu LGBT di Rusia, dan Obama mengirimkan sinyal yang jelas selama kunjungannya ke St Peterburg dalam pertemuan G20, di mana dia mengorganisir sebuah pertemuan dengan Aktivis HAM dan LGBT di tengah-tengah jadwalnya yang padat dan tetap melakukan negosiasi atas konflik di Syiria.

“Pertemuan dihadiri oleh Jurnalis Investigasi Yelena Milashina, pengacara Ivan Pavlov dari  Memorial, Organisasi HAM dan Aktivis HAM Boris Pynstinsev, di antaranya.  Awalnya dijadualkan selama 40 menit, namun akhirnya menjadi 90 menit” seperti yang dilaporkan  Pink News.

Awal bulan ini Presiden Obama bertemu dengan Sembilan Aktivis LGBT  selama perjalanannya ke St Peterburg untuk pertemuan G20. Dia sangat energized intellectually (bersemangat secara intelektual) dan terinspirasi oleh perbincangan mereka, pertemuan itu berlangsung lebih lama dari yang direncanakan.

Bulan lalu, dalam sebuah wawancara dengan Jay Leno dalam NBS Tonight Show, Presiden Obama ditanya tentang penerapan regulasi homophobik di Rusia.

Sang Presiden menjawab  bahwa   no patience for countries that try to treat gays and lesbians and transgender persons in ways that intimidate them or are harmful to them.  [dia] Tidak sabar dengan negara yang berusaha memperlakukan kelompok gay, lesbian dan transjender secara indimidatif atau membahayakan mereka. (Gusti Bayu)

 

Sumber : Pink News