Oleh : Scott Roberts
Dialih bahasakan oleh: Tanti Noor Said
Suarakita.org- Seorang ulama Muslim gay di Afrika Selatan, salah satu dari beberapa imam gay di dunia, menyatakan pentingnya untuk bersikap terbuka tentang perihal seksualitas agar memiliki kehidupan yang “otentik”.
Berbicara kepada Reuters Foundation Thomson dari Cape Town, Muhsin Hendricksi mengatakan bahwa ia lebih baik mati sebagai “orang asli” daripada tetap menyembunyikan fakta bahwa dirinya homoseksual.
Mr Hendricksi, seorang ayah tiga anak yang sebelumnya menikah dengan seorang wanita, telah bertahun-tahun membantu gay muslim dalam mendamaikan Islam dengan seksualitas mereka melalui The Inner Circle, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2004.
Ketika ditanya tentang pandangan Islam tentang homoseksualitas, Mr Hendricksi mengatakan: “Al-Quran hanya berbicara tentang kisah Sodom dan Gomora. Alquran tidak menggunakan kata homoseksualitas. Ini hanya sebuah istilah yang diciptakan pada abad ke-18, dan Al-Quran adalah sebuah buku yang ada sejak abad ke-7. Cerita ini telah ditafsirkan atau interpretasikan selama bertahun-tahun yang merujuk pada kekejaman Sodom dan Gomora sebagai homoseksualitas. Yang saya lakukan adalah saya membongkar cerita itu, tuturnya.
“Salah satu prinsip yang kita pelajari saat kita mempelajari Al-Quran adalah bahwa Anda tidak bisa mengutip sebuah ayat dari Quran tanpa memahami dan melihat konteksnya. Semua ayat memiliki konteks, sejarah dan ada tujuan tertentu yang nyata. Jadi, saya berkata, ‘Mari kita juga melakukan hal yang sama terhadap kisah Sodom dan Gomora. “Mari kita pelajari dan lihat temuan arkeologi, apa yang sejarawan katakan tentang Sodom dan Gomora. Sodom dan Gomora berkisah tentang eksploitasi ekonomi, ketidakramahan pada tamu, perkosaan, penganiayaan dan praktek homoseksual yang berkaitan dengan penyembahan berhala.
Sumber:
Pink News: Europe’s Largest Gay News Service