Search
Close this search box.
Ilustrasi : Kevin Abbott dan Katty Perry. Foto : Internet.
Ilustrasi : Kevin Abbott dan Katty Perry. Foto : Internet.

Suarakita.org- Bintang pop Amerika Serikat (AS) Katy Perry mengatakan tidak akan memilih Tony Abbott. Kenapa? Karena pendirian pimpinan oposisi Australia itu terhadap masalah pernikahan sejenis.

Tiga putri Abbott yang berusia 20-24 tahun adalah penggemar Perry dan Abbott menelepon Perry ketika ia menjadi bintang tamu di radio 2DayFM. Ia mengatakan “pertanyaan besarnya” adalah kapan artis berusia 28 tahun itu akan melakukan tur ke Australia.

“Kapan kembali (ke Australia) kami memerlukan dan menginginkanmu,” kata Abbott.

Namun, Perry menjadi keras ketika membahas kebijakan koalisi konservatif menjelang pemilu 7 September mendatang.

“Ayolah, itu bukan pertanyaan politik. Mari kita bicarakan masalah pernikahan sejenis,” jawab Perry dari Amerika Serikat, mendesak para pemilih untuk menentang sikap Abbott dalam masalah tersebut.

“Sebagai manusia saya menyukai Anda, tetapi saya tidak akan memberikan suara untuk Anda,” ujar Perry. “Saya hanya tidak percaya kebijakan Anda seperti itu mengenai apa yang harus orang lakukan,” tambahnya.

Selain memiliki saudara yang terang-terangan mengaku gay, Abbott menentang kebijakan pernikahan sejenis, berlawanan dengan pesaingnya dalam pemilu, Perdana Menteri Kevin Rudd yang sudah berjanji akan mengesahkan undang-undang tersebut jika ia kembali menjabat.

Ketika wartawan menanyakan lagi tentang Perry, Abbott yang diunggulkan menang pemilu menjawab “dengan hormat saya tidak setuju” meskipun ia sudah sepakat untuk mengadakan makan siang bersama Perry yang akan menuju Australia tahun depan.

Unggul dalam jajak pendapat, kampanye Abbott pekan ini tersandung kesalahan karena mengatakan pernikahan sejenis hanya mode se-saat.

Wakil Perdana Menteri Anthony Albanese menilai pernyataan Abbott ini “sangat ofensif” dan “tidak berperasaan”. “Ini pernyataan luar biasa, dan sekali lagi menunjukkan siapa Tony Abbott sebenarnya,” katanya.

Menurut Albanese, menyebut orientasi seksual seseorang sebagai “hanya mode sesaat” merupakan tindakan ofensif bagi banyak warga Australia. Pernyataan Abbott ini, katanya, menujukkan pemimpin oposisi itu tidak siap menjadi perdana menteri.

Ditanya kembali oleh ABC mengenai komentarnya, Abbott lagi-lagi menegaskan sikap serupa. “Pernikahan sesama jenis itu isu penting. Tapi bukan satu-satunya yang penting. Prioritas koalisi adalah membahas roti dan mentega,” katanya.

Namun ditanya tentang komentarnya terhadap seorang caleg yang disebutnya sebagai “seksi”, Abbott mengakui pernyataannya itu “ketinggalan zaman”.

Sementara itu PM Kevin Rudd menilai, komentar “seksi” yang dilontarkan Abbott tidak pantas. “Jika para pekerja pria di Australia secara terbuka menunjuk seorang kolega perempuan di tempat kerjanya dan mengatakan, perempuan itu pekerja yang baik karena ia seksi, saya kira orang hanya akan menggaruk kepala,” tutur Rudd.

“Dalam masyarakat modern di Australia, sexism, rasis atau homophobia tidak mendapat tempat, dan seorang pemimpin harus menunjukkan contoh,” katanya.

Sumber : ROL