Search
Close this search box.

Workshop Jurnalisme Keberagaman : Mencetak Jurnalis Kampus yang Pro Keberagaman

Ourvoice.or.id- Pada Kamis, 4 Juli 2013 hingga Sabtu, 6 Juli 2013 sebanyak 26 Peserta yang berasal dari beberapa kota di Indonesia diantaranya : Malang, Jember, Pamekasan (Madura), Semarang, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Bengkulu serta berasal dari berbagai macam latarbelakang pendidikan, serta orientasi seksual mengikuti Workshop Jurnalisme Keberagaman yang diadakan oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) di UMM, Malang.

Sejuk adalah sebuah perkumpulan yang didirikan oleh beberapa jurnalis, penulis dan aktifis yang peduli pada isu keberagaman, terutama yang menyangkut agama dan kepercayaan. Sejuk juga merupakan ruang bersama bagi jurnalis yang menghormati, melindungi dan mempertahankan keberagaman sebagai bagian dari pembelaan atas hak asasi manusia. Workshop yang diadakan berkat kerjasama SEJUK dengan BESTARI, lembaga pers mahasiswa UMM Malang, yang didukung oleh Friedrich Naumann Stiftung für die Freiheit (FNF) dan Kedutaan Besar Kanada ini dibuka oleh Ahmad (Alex) Junaidi yang juga menjabat sebagai Direktur Sejuk yang juga mengajak para jurnalis kampus ini untuk menjadi jurnalis yang pro akan keberagaman.

Alex  memberikan materi tentang “Media dan Perempuan” dan “Teknik Menulis Features Keberagaman” yang menjadi pengantar dalam Workshop yang diikuti oleh para jurnalis kampus tersebut. Selanjutnya, Tantowi Anwari yang akrab disapa Mas Thowik ini menyampaikan gagasan “Kebebasan Beragama & Berkeyakinan yang cukup memberikan atmosfir diskusi yang “panas” bagi seluruh peserta.

Workshop selama 3 hari ini menghadirkan beberapa sesi dan juga fasilitator yang cukup membuat antusias para peserta. Ade

Anak-anak pengungsi Syiah di Rusunawa Sidoarjo sedang menonton televisi sebagai salah satu hiburan ditengah kesedihan mereka
Anak-anak pengungsi Syiah di Rusunawa Sidoarjo sedang menonton televisi sebagai salah satu hiburan ditengah kesedihan mereka

Armando, salah satu fasilitator yang juga merupakan pengamat media dan pakar komunikasi Universitas Indonesia memberikan materi dan tips peliputan keberagaman. Dalam materi yang diberikannya, Ade menjelaskan bagaimana cara memberitakan liputan yang pro akan keberagaman. Salah satu contoh yang diberikan misalnya “Jika Jamaah Ahmadiyah dilarang, jamaah Syiah diserang atau dilarang dan misal ada Gereja yang dilarang, maka anda sebagai jurnalis harus berpihak yang minoritas tersebut yakni Ahmadiyah, Syiah dan Gereja.

Selanjutnya materi diberikan oleh Muktiono yang merupakan ahli hukum dari Pusat Pengembangan HAM dan Demokrasi (PPHD) serta pengajar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Muktiono memberikan materi tentang “HAM dan Kebebasan Beragama” yang memaparkan bahwa saat ini banyak media yang harusnya bisa memberikan berita yang pro keberagaman dan keadilan malah banyak memberikan cap sesat terhadap kelompok-kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dan yang baru-baru ini kelompok Syiah.

Beberapa materi tersebut menjadi bekal bagi para peserta workshop untuk terjun ke Lapangan dan mengasah kemampuan peserta untuk membuat berita yang pro keberagaman. Jumat, 5 Juli 2013, sebanyak 26 peserta dan beberapa fasilitator mengunjungi Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur, tempat warga Syiah Sampang mengungsi. 26 peserta tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang akan mencari berita dengan tema berbeda, namun dengan objek yang sama yakni pengungsi Syiah. Kelima tema yang diusung oleh peserta yaitu “Perempuan Syiah”, “Pendidikan Anak-anak Syiah”, “Bagaimana Tanggung Jawab Negara”, “Kehidupan Ekonomi Warga Syiah”, dan “Relasi Sosial warga Syiah”. Peserta diminta untuk membuat features dari tema-tema tersebut yang akan dipresentasikan di hari terakhir Workshop. Dalam kunjungan ke lapangan tersebut harapannya para peserta dapat membuat features yang membela hak-hak warga Syiah serta kaum minoritas

Workshop yang berakhir pada Sabtu, 6 Juli 2013 ini memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Selain sebagai ajang pembelajaran, workshop ini juga memberikan kesadaran dan semangat peserta untuk terus mengkampanyekan keberagaman.(AF.Aziz -IgamaMuda)