Search
Close this search box.
Benjamin Medrano. Foto : www.oem.com.mx
Benjamin Medrano. Foto : www.oem.com.mx

Ourvoice.or.id Walikota gay pertama di Meksiko Benjamin Medrano menghadapai tugas yang berat karena kota yang dipimpinnya adalah kota yang cenderung konservatif.

Medrano (47) adalah seorang penyanyi dan pemilik bar gay di Fresnillo. Meski secara terang-terangan mengaku gay, namun dia tetap terpilih sebagai walikota pada pemilihan 7 Juli lalu.

Bagaimana dia bisa terpilih?

Pekerjaan dia sebagai pemilik bar dan penyanyi membuat orang-orang mengenal sosoknya.

Dia juga sering menghadiri rapat-rapat gerakan gay dan aksi protesnya, namun dia tidak selalu sependapat dengan hak-hak yang ditutntut oleh kelompok gay.

Medrano yang beragama Katolik mengatakan bahwa di dalam dirinya dia tetap seorang Katolik meskipun gereja memiliki pandangan yang berbeda tentang homoseksualitas.

“Saya berharap bisa merubah pandangan gereja tapi saya tidak mungkin merubah doktrin. Saya menghormati gereja saya dan tidak ingin menimbulkan kontroversi apa yang boleh dan dilarang oleh gereja,” ujarnya.

“Saya tidak mendukung pernikahan sesama jenis karena kota kami adalah kota kecil. Kami belum siap menghadapi perubahan itu karena akar budaya dan agama masih kuat di komunitas kami,” tambahnya.

A Roman Catholic, he says “I wish the church had a different view, but I cannot go against doctrine … I respect my church, and I don’t want to dig any deeper beyond what’s permitted and what is appropriate.”

Perjalanan Medrano menjadi walikota gay pertama tidaklah mudah. Dia mengatakan kerap kali diancam lewat telepon.

Fresnillo, berada di negara bagian Zacatecas yang terkenal dengan kebudayaan koboi yang macho.

“Saya akan menjadi walikota dimana di dalamnya terdapat 258 desa penuh dengan orang desa yang konservatif dan tidak terlalu simpatik dengan walikota mereka yang gay,” ujarnya.

“Hanya karena walikotanya gay, bukan berarti saya akan mencat balai kota dengan warna pink,” tambahnya.

Beberapa tahun terakhir, Fresnillo juga dilanda perang narkoba. Mayat-mayat bergelimpangan, dimutilasi, dan dipenggal. Tingkat kekerasan terus bertambah. Dan polisi setempat terus menerus diperiksa atas dugaan korupsi.

“Saya tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan the Zetas dan the Gulf Cartel, tapi saya sama takutnya dengan warga lain di sini,” ujarnya,.

Zetas dan Gulf Cartel adalah dua kelompok besar yang memperebutkan kendali atas Fresnillo.

Sumber : beritasatu.com