Ourvoice.or.id- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) melarang para pria gay untuk ikut mendonorkan darah mereka.
Menurut FDA, darah yang didonorkan gay tersebut sangat rentan dengan penyakit seksual seperti klamidia, sifilis, gonore, kutil kelamin dan herpes.
Bahkan FDA mengatakan bahwa darah pria gay dianggap sama dengan pengguna narkoba dan penderita penyakit sapi gila.
Sehingga FDA menilai pria gay dapat meningkatkan risiko infeksi menular melalui tranfusi seperti AIDS dan Hepatitis B.
FDA menceritakan pengalaman beberapa pasien diobati untuk hemofilia. Mereka justru memiliki gejala AIDS usai menerima transfusi darah dari seorang yang diketahui gay secara rutin.
Dengan alasan tersebut, FDA melarang kelompok laki-laki gay yang aktif secara seksual untuk mendonorkan darahnya.
Susan Stramer, Ph.D, seorang anggota eksekutif Palang Merah Amerika sekaligus presiden American Association of Blood Banks (AABB) menyampaikan untuk menanggulangi masalah ini perlu ada tes darah.
Setiap sampel darah yang dikumpulkan di bank darah di Amerika Serikat kini dicek termasuk HIV, HTLV, hepatitis B dan C, virus West Nile, penyakit Chagas, dan sifilis, dan dalam beberapa kasus cytomegalovirus (CMV) menggunakan kombinasi NAT dan tes antibodi.
Sementara itu, kecaman justru datang dari peneliti AIDS di dunia. Menurut perwakilan komite Zingman, bukan karena gay darah menjadi berisiko tapi ini mengenai perilaku yang juga bisa dilakukan oleh heteroseksual.
Sumber : beritabulukumba.com