Ourvoice.or.id- Bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya kaum waria yang termarginalkan di masyarakat, tiga mahasiswa Univeritas Brawijaya Malang berniat untuk mengajak waria berubah menuju ke jati diri yang sebenarnya. Usaha itu melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM). Ketiga mahasiswa adalah Dwi Fitria Aini (FISIP), Ahmad Ali Muhdi (FPIK), dan Mohammad Khoerul Askahfi (FIB).
Salah satu mahasiswa, Kahfi mengakui jika selama ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima keberadaan kaum waria. Untuk itu, mahasiswa melakukan sejumlah kegiatan seperti ESQ-Power dan entrepreneur maskulin berbasis komunitas pada Ikatan Waria Malang. “Pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) akan merevolusi psikis waria,” ujar Kahfi, Jumat (31/5/2013).
Selain ESQ, para waria juga akan diberi pelatihan entrepreneurship yang berfokus pada pelatihan budidaya ikan lele berbasis teknologi probiofish. Dengan adanya pelatihan tersebut, waria diharapkan mampu mendorong perbaikan ekonomi waria yang selama ini menjadi alasan para waria bekerja di bidang prostitusi.
“Kami juga berharap kegiatan ini bisa memberikan perbaikan psikis dan sosiologis waria. Dengan begitu, problem sosial yang selama ini terjadi akibat maraknya komunitas waria bisa terselesaikan,” katanya.
Ia menambahkan, selain pelatihan, para waria yang benar-benar ingin mandiri secara ekonomi akan diseleksi kemudian diberi fasilitas guna mewujudkan usaha yang akan mereka rintis. “Bagi waria yang terpilih rencananya akan kami ikutsertakan kedalam Gerakan Kewirausahaan Nasional. Dalam program tersebut pemerintah akan menyediakan Rp 25 juta per orang bagi 1.500 proposal yang diterima,” tandasnya. [num/but]
Sumber : beritajatim.com