Ourvoice.or.id- Ribuan warga New York, Amerika Serikat turun ke jalan untuk melakukan aksi protes atas pembunuhan seorang pria gay di wilayah tersebut.
Pria bernama Mark Carson tersebut tewas ditembak di bagian kepala pada Jumat, 17 Mei waktu setempat di Greenwich Village, Manhattan, New York.
Pelakunya, seorang pria berumur 33 tahun yang meneriakkan ejekan homofobia pada korban dan juga mengancam teman yang berjalan bersamanya ketika itu. “Anda ingin mati malam ini?” seru tersangka Elliot Morales seperti diungkapkan saksi-saksi mata dan dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/5/2013).
Morales langsung ditangkap tak lama setelah kejadian tersebut.
“Jelas bahwa korban dibunuh hanya karena, dan hanya karena, dia dianggap gay,” kata kepala kepolisian New York City, Ray Kelly seraya menekankan korban tidak memprovokasi pelaku.
Pembunuhan itu memicu respons keras dari komunitas gay New York. Terlebih lagi karena itu terjadi di lingkungan yang dikenal akan toleransinya.
Dalam aksi demo tersebut, lebih dari 25 kelompok-kelompok hak-hak gay ikut serta dalam aksi tersebut. Kandidat walikota, Christine Quinn yang mengepalai dewan kota juga ikut dalam aksi demo tersebut. Wanita berumur 46 tahun itu terang-terangan mengaku gay dan mengundang banyak selebriti New York ke acara pernikahannya tahun lalu.
“Banyak orang berpikir ketika UU pernikahan sejenis disahkan di negara bagian ini, semuanya akan otomatis membaik, namun mengubah pemikiran orang-orang butuh waktu lebih lama,” cetus penulis perempuan bernama Marissa Higgins (23) yang menikahi kekasih lesbiannya, Danielle pada Februari lalu. (ita/nrl)
Sumber : detik.com