Search
Close this search box.
(Bérénice Bejo. Foto : reuters)
(Bérénice Bejo. Foto : reuters)

Ourvoice.or.id- Meski sudah diprediksi sebelumnya tapi kejutan tetap muncul saat jawara Festival Film Cannes 2013 diumumkan di Cannes, Senin (27/5) WIB. Aktris Prancis, Berenice Bejo menjadi pameran terbaik wanita melalui film Le Passé (The Past) garapan sutradara Iran Asghar Farhadi.

Kejutan lebih dahsyat terjadi saat penghargaan tertinggi, Palme d’Or jatuh pada film ‘La Vie d’Adele Chapitre 1&2’ (Kisah Hidup Adele, Babak 1&2) karya sutradara Tunisia-Prancis, Abdellatif Kechiche. Film itu merupakan salah satu favorit kuat para pengamat untuk meraih ‘Palem Emas’.

Kandidat lainnya adalah ‘Inside Llewyn Davis’ karya Coen bersaudara, Joel dan Ethan Coen, dan ‘Nebraska’ karya empu perfilman Amerika Serikat, Alexander Payne.

Sutradara Tunisia-Prancis Abdellatif Kechiche mendasarkan ‘La Vie d’Adele’ pada sebuah novel grafis ‘Julie Maroh Le Bleu Est Une Couleur Chaude’(Biru Warna Paling Hangat). Isinya tentang hidup dan cinta Adele Exarchopoulos, yang menemukan dirinya sebagai seorang lesbian di usia dini.

Didampingi dua aktrisnya, Lea Seydoux dan Adele Exarchopoulos, dalam pidato penerimaan Palem Emas, Abdellatif Kechiche mendedikasikan penghargaan itu untuk anak-anak muda, “Yang mengajarkan saya tentang semangat kebebasan dan kehidupan bersama,” kata dia. “Juga, untuk anak-anak muda Tunisia dengan peristiwa hebat yang dialami belum lama ini: revolusi. Mereka, anak-anak muda Tunisia, kata Kechiche, “Juga berhak atas kebebasan, hidup bebas, mencintai, menikmati kebebasan.”

Filmnya aduhai panjang: tiga jam kurang tiga menit. Mulanya Adele tampak seperti kebanyakan orang lain. Di usia 15-an, ia bercinta dengan sebayanya, seorang lelaki. Tetapi ia merasa janggal sampai dicium sebayanya yang lain, seorang perempuan dan bercinta secara lesbian. Lalu ia ketemu Emma, seorang perupa muda yang nyentrik dan asyik. Maka terbukalah hidup Adele yang sesungguhnya. Namun, tidak semuanya berlangsung mulus.

Adegan seks eksplisit yang berani dan provokatif bermunculan. Tetapi, “La Vie d’Adele” bukan sebuah film biru lesbian versi artistik layar lebar. Ini kisah tentang manusia, dengan kerumitan emosi, cinta, dan persoalan keseharian.

Film terbaik kategori khusus Un Certain Regard diraih “L’Image Manquante” (“Gambar yang Hilang”) karya Rithy Panh. Ini sebuah film semiotobiografi yang cerdas dari sutradara yang selamat dari kekejaman rezim Pol Pot. Didasarkan pada buku karyanya sendiri, film ini mengupas kekejaman rezim Khmer Merah melalui nasib sang sutradaranya sendiri.

Juara kedua kategori Un Certain Regard (pemenang Prix du Jury) adalah “Omar” karya sutradara Palestina yang tinggal di Belanda, Hany Abu Assad. Isinya tentang Omar (Adam Bakri), tukang roti yang terlibat gerakan perlawanan di Tepi Barat. Bukan tentara Israel dan agen Mossad yang harus ia hadapi, tetapi juga pacarnya, teman masa kecilnya, dan teman seperjuangannya: apakah mereka setia atau berkhianat.

Sementara, Bejo (36) mengaku sangat emosional dengan penghargaan aktris terbaik yang diraihnya. “Aku bukan apa-apa jika tidak ada aktor lain, fotografi sutradara, dan semua anggota kru,” katanya pasca menerima gelar tersebut.

Aktris – yang lahir di Argentina dan fasih berbahasa Spanyol serta bahasa Inggris ini- menikah dengan Michel Hazanavicius, sutradara ‘The Artist’ yang menyapu penghargaan Oscar 2012 di lima kategori termasuk Best Picture.

Sayangnya, dua film Indonesia yang berlaga di kategori Cannes Senior, ‘Sang Penari’ dan ‘Rectroverso’ belum bisa membawa pulang sebuah penghargaan.ins

PEMENAG CANNES 2013

Palme d’Or: La Vie D’adèle – Chapitre 1 & 2 (Blue Is The Warmest Colour)

Grand Prix: Inside Llewyn Davis

Award for Best Director : Amat Escalante (Heli)

Award for Best Actress: Bérénice Bejo (Le Passé/The Past)

Award for Best Actor :Bruce Dern (Nebraska)

Sumber : surabayapost.co.id