Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id- Puluhan waria dengan gaun dan kebaya berlenggak-lenggok di atas “catwalk” layaknya model yang mengikuti Pemilihan Putri Kartini dan Ratu Waria Jawa Tengah 2013 di Semarang, Rabu (17/4/2013) malam.

Pemilihan Putri Kartini dan Ratu Waria Jateng itu berlangsung di Gedung Graha Sari Semarang dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-3 Paguyuban Aneka Tri Manunggal (ATM), sekaligus menyambut Hari Kartini.

Paguyuban ATM merupakan wadah atau perkumpulan para perias dan pemilik salon yang beranggotakan para kaum perempuan, laki-laki, dan waria. Paguyuban tersebut kini telah memiliki sekitar 60 anggota.

Dengan berbalut kebaya dan gaun beraneka model, para waria itu beradu aksi dengan kaum perempuan yang juga mengikuti ajang tersebut. Tanpa canggung, mereka memamerkan keluwesan gerak di hadapan penonton.

Sesekali, tingkah kocak waria itu mengundang tawa penonton. Namun, beberapa di antara mereka terlihat tampil cukup luwes mengenakan gaun gemerlap dengan riasan “make up” cantik tak ubahnya kaum perempuan.

Menurut Ketua Panitia Pemilihan Putri Kartini dan Ratu Waria Jateng 2013 Nindy, ajang itu dimaksudkan untuk membangkitkan semangat Kartini, sekaligus memupuk kepercayaan diri para waria.

“Juara lomba ini terbagi dua, yakni Putri Kartini dari kalangan perempuan dan Ratu Waria. Total peserta lomba ini mencapai 73 orang, terdiri atas 38 waria dan 35 orang dari kalangan ibu-ibu,” katanya.

Ia menyebutkan peserta perlombaan tersebut, terutama kalangan waria berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jateng, seperti Semarang, Kudus, Jepara, Pekalongan, dan Ambarawa (Kabupaten Semarang).

“Ini baru perhelatan pertama, tahun depan kami akan menggelar lagi ajang seperti ini. Keluwesan para waria ternyata tak kalah dengan perempuan. Kami ingin membangkitkan semangat kawan-kawan waria,” kata Nindy.

Sementara itu, Niken (45), pemenang Ratu Waria Jateng 2013, mengaku senang memenangi ajang itu meski sebelumnya tak menyangka menang melihat para saingannya yang jauh lebih muda dan tampil lebih cantik.

“Persiapan khusus tidak ada. Hanya saja saya lebih persiapkan dari kostumnya, tidak sembarangan. Namun, jujur saya tidak menyangka bisa menang. Soalnya saingannya berat, muda-muda dan cantik-cantik,” katanya.

Pemilik salon dan perias yang mengenakan gaun merah merona itu mengaku sudah beberapa kali mengikuti ajang perlombaan semacam itu, dan sempat meraih juara harapan I tingkat Jateng pada 2006. (Antara/dot)

Sumber : bisnis.com