Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id-Siapa bilang waria membawa sial? Di Stasiun kereta duri Jakarta barat, sekelompok waria justru membawa berkah bagi Ibu Sani atau yang akrab disapa Mak Gempolan. Sudah delapan tahun warung Mak Gempolan menjadi langganan waria, “menurut saya orang jualan waria menguntungkan”, ungkap Ibu Sani.

Warung Mak Gempolan (Photo : Rikky/ Ourvoice)

Setiap harinya bersama suami dan keempat anak-anaknya yang masih balita, ibu 4 orang anak ini setiap harinya dengan ramah melayani pesanan waria sambil bergossip ria. Jualannya pun beragam mulai makanan berat seperti nasi, beserta lauk pauknya hingga makanan ringan seperti snack, minuman dan rokok.

Ada sekitar 80an waria pengamen yang makan dan jajan disini, belum termasuk yang kerja formal. Walaupun ada yang menunda membayar makanan saat lagi “harem” namun penghasilan mak gempolan tetap lancar. Setiap harinya mendapatkan penghasilan 500 – 700 ribu rupiah hanya dari waria. Selagi menunggu kereta berangkat, waria nongkrong, ngerumpi, bermakeup di warung mak gempolan.

Mak Gempolan (kiri) sedang melayani pembeli. (Photo : Rikky/ Ourvoice)

Ibu Sani yang merupakan penduduk asli Kampung Duri, juga memiliki kost yang dulunya dijadikan Salon Indah (salon yang dikelola waria). Namun kini salonnya tutup karena ada warga yang membenci waria dan mengusirnya. Ibu Sani berharap waria tidak usir serta warungnya tetap bisa beroperasi, karena ia merasa takut akan terjadi pengusuran yang akhir-akhir ini marak terjadi. (Rikky Muchammad)