Ourvoice.or.id- Di tengah kegagalan 115 Kardinal melakukan konklaf untuk memilih pengganti Paus Benediktus XVI di putaran pertama, muncul skandal yang menggemparkan Gereja Katolik Roma. Takhta Suci Vatikan diberitakan telah melakukan pembelian sauna bagi kaum homoseksual terbesar di Eropa baru-baru ini.
Media Inggris Independent melaporkan bahwa Vatikan diduga membeli blok apartemen bergaya Romawi senilai USD 30 juta atau sekitar Rp 300 miliar. Masalahnya, gedung tersebut adalah tempat sauna bagi kaum gay terbesar di Eropa. Skandal ini dipastikan bakal membuat wajah para pejabat di Vatikan memerah.
Kardinal Ivan Dias, 76, kepala Kongregasi Kristenisasi Bangsa-Bangsa, dikabarkan bermukim hanya beberapa meter dari sauna tersebut. Hal tersebutlah yang mengundang praduga apalagi kaum gay sering diasosiasikan dengan seksual.
Menurut, edgechicago.com (13/3), surat kabar Inggris Daily Mail melaporkan bahwa pembelian sauna ini dilakukan oleh Kardinal Tarcisio Bertone, salah satu dari calon kuat pengganti Paus Benediktus.
Merujuk pada website Multiclub Europa, salah satu acara khusus yang digelar pada sauna gay ini disebut “bear night atau beruang malam,”. Presiden Europa Multi Club (EMC), Marco, menyatakan EMC adalah tempat yang dibuat oleh laki-laki dan hanya untuk laki-laki.
“Tujuan kami adalah untuk membuat anda menghargai rasa dan kepuasan bertemu orang lain di tempat yang unik dan khusus. Meninggalkan stres, ketidakpastian, ketakutan dan menikmati pleasure ternilai?” tulis Marco.
Ini bukan pertama kalinya Gereja Roma berurusan dengan rumor skandal gay. Ketika Paus Benediktus XVI mengumumkan pada akhir Februari akan mengundurkan diri karena kesehatannya yang buruk, rumor segera menyebar bahwa Paus berhenti karena gay.
Surat kabar Italia La Repubblica, juga menuduh bahwa Benediktus mengundurkan diri karena dia sedang ditekan oleh lobi gay dalam Vatikan.
Pada hari pengunduran dirinya, blogger gay Katolik Andrew Sullivan mengatakan tampaknya aneh bahwa Benediktus berencana menghabiskan sisa hidupnya dengan pria tampan tangan kanannya, Uskup Agung Georg Ganswein, di Vatikan, bukannya kembali ke Jerman.
Selain itu, mantan Kardinal Keith O’Brien, uskup tertinggi di Skotlandia, pernah mengakui memiliki hubungan seksual yang tidak pantas dengan imam lainnya. Baru-baru ini, Peter Kearney, seorang juru bicara gereja, menyerang O’Brien dengan tuduhan kemunafikan sebagai kardinal karena sangat vokal ketika mengutuk hak-hak gay. (esy/jpnn)
Sumber : plasa.msn.com