Ourvoice.or.id. Identitas mayat korban pembunuhan di belakang kantor objek wisata Candi Prambanan masih misterius. Polisi belum berhasil menguak siapa sebenarnya korban yang kuat diduga merupakan seorang waria.
“Belum jelas siapa dan warna mana, cuma warga sekitar menduga korban sering mangkal di sekitar area barat Candi Prambanan,” kata Kapolsek Kalasan, Kompol Suparjo, Sabtu (16/2/2013).
Selain belum menemukan identitas korban, polisi juga belum mengetahui motif dari dugaan pembunuhan yang dialami korban. Apakah ada perselisihan dengan sesama waria atau dengan orang lain, masih dalam penyelidikan.
“Motif ? semuanya belum jelas, kita telusuri dulu identitas korban dari mana. Ini baru kita mendapatkan laporan dari masyarakat, kita kumpulkan dulu keterangan saksi sebanyak mungkin,” jelasnya.
Sementara itu berhembus kabar kalau korban dihabisi sesama waria. Selain itu ada kemungkinan korban dibunuh orang yang sudah kenal akibat masalah asmara. Polisi enggan memberikan spekulasi karena belum ada kepastian kabar tersebut.
Menurut warga setempat, Agus menduga korban dihabisi sesama waria. Pasalnya, sebelum korban ditemukan tewas pagi tadi, malam harinya terdapat beberapa waria di lapangan depan kantor Objek Wisata Candi Prambanan. “Denger-denger sich seperti itu, dibunuh sesama banci, tapi enggak tau juga,” katanya.
Agus mengaku malam hari sekira pukul 24.00 WIB, melihat banyak waria tak jauh dari lokasi penemuan mayat. Malam itu, Agus bersama tetangganya usai ‘njagong’ (berkunjung) ke tempat temannya di Kapling, Prambanan, Sleman.
“Warga sekitar sini tidak ada yang kenal dengan korban. Tadi sudah lihat wajahnya, tapi tidak ada yang kenal. Mungkin banci baru, pendatang dari mana gitu,” cetusnya.
Sebagaimana diketahui, korban ditemukan tewas dengan luka sayatan pada bagian kepala tadi pagi di parit sungai kecil. Sungai itu untuk saluran irigasi yang berada di pinggir perkampungan Klurak, Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
Warga setempat berdatangan ke lokasi menyaksikan mayat tersebut. Mereka juga melaporkan ke pihak polisian setempat. Jenazah korban kemudian diangkut mengunakan mobil ambulan milik RS Bhayangkara Polda DIY untuk dievakuasi.(sus)
Sumber : okezone.com