Ourvoice.or.id. Seorang warga Selandia Baru bernama M. Voorend harus gigit jari setelah upayanya untuk menurunkan papan iklan yang menunjukkan Yesus sebagai pecinta sesama jenis atau gay ditolak Lembaga Standarisasi Periklanan Selandia Baru.
“Spekulasi terkait adanya penyalahgunaan orientasi seksual Yesus tidak terbukti melanggar peraturan dalam masyarakat umum,” ujar lembaga itu beralasan.
Seperti dilansir Merdeka online, Kamis (7/2), M. Voorend melakukan protes terhadap papan iklan yang terpampang di Gereja Anglikan Santo Matius di Wilayah Auckland. Menurut dia, gambar dan kalimat ‘Ini Natal. Sekarang waktunya Yesus untuk keluar’ seperti menunjukkan Yesus seorang homoseksual.
“Saya merasa keberatan dengan iklan itu sebab mengibaratkan Yesus adalah gay. Menurut saya perwujudan Yesus yang diperlihatkan iklan itu sama saja dengan kata-kata kasar,” kata Voorend.
Sebelumnya, Lembaga Standarisasi Periklanan Selandia Baru diketahui juga menolak pencabutan atas keluhan lain terkait pemasangan papan iklan yang memperlihatkan Paus menikah dengan seorang gay.
Pihak pengadu menganggap iklan itu telah menyesatkan terkait sikap gereja atas permasalahan gay. Namun, pihak berotoritas justru memiliki pendapat berbeda.
Sumber : jawaban.com