Ourvoice.or.id. Anggota parlemen Inggris akhirnya menyetujui dilegalkannya perkawinan sejenis, meskipun partai Konservatif yang berkuasa terbelah memandang hal ini.
RUU ini diajukan untuk melegalkan perkawinan sejenis di Inggris dan Wales mulai berlaku tahun 2014.
400 anggota parlemen mendukung sementara 175 lainnya menolak.
RUU ini masih butuh beberapa tahapan untuk menjadi undang-undang. Walau demikian Perdana Menteri David Cameron menghadapi perpecahan dalam partainya yakni partai Konservatif, bahkan ia menghadapi tantangan untuk dilengserkan.
Namun mayoritas anggota parlemen partai Demokrat Liberal dan partai Buruh mendukung rancangan undang-undang tersebut, RUU ini lolos dengan mudah.
Dalam undang-undang yang baru juga mengatur pasangan yang hidup di luar nikah diakui sebagai pernikahan.
Detik-detik terakhir dua jam menjelang pemilihan suara, Cameron tampil di tampil di televisi dengan mengatakan bahwa dilegalkannya hubungan sejenis ‘akan membuat masyarakat kita semakin kuat”.
“Saya pikir betul, orang gay seharusnya bisa menikah juga,” kata Cameron.
“Ini tidak saja merupakan persoalan kesetaraan, namun juga membuat masyarakat kita menjadi lebih kuat.”
“Saya tahun banyak pandangan kuat baik dari kalangan yang menyetujui maupun menolak argemun mengenai perkawinan sejenis. Saya menghormati pandangan tersebut. Namun saya pikir kita perlu melangkah maju untuk bangsa ini.”
Undang-undang baru tidak akan mendorong gereja Anglikan dan Katolik – yang menolak gerakan perkawinan sejenis – untuk menjalankan perkawinan sejenis, akan tetapi kritik menilai akan banyak kaum gay yang melakukan gugatan hukum terhadap mereka.
Sejumlah analis menilai Cameron kini tengah berupaya untuk membuat keseimbangan dalam mengajukan undang-undang untuk menunjukkan bahwa partainya cukup progresif sementara sebagian anggota partai Konservatif tidak begitu menyetujui dengan perubahan tersebut.
Di tengah perdebatan kemungkinan pelengseran terhadap kepemimpinan Cameron, banyak anggota parlemen dari partai Konservatif yang merasa Cameron bukan konservatif yang sejati hingga mengorbankan nilai-nilai utama partai hanya untuk mendapatkan kepopuleran.
Bila RUU ini lolos di Majelis Tinggi Inggris, maka Inggris akan menjadi negara ke 12 yang melegalkan perkawinan sejenis.
Sumber : radioaustralia.net.au