Ourvoice.or.id. Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Chuck Hagel mendukung pemberian tunjangan khusus bagi pasangan militer gay. Selain itu, Hagel pun tidak mempermasalahkan aborsi bagi militer perempuan yang menjadi korban pemerkosaan.
Dukungan itu disuarakan Hagel lewat suratnya yang dilayangkan ke Senator Barbara Boxer. Selain mendukung dua hal itu, Hagel turut memperjuangkan program pencegahan kekerasan seksual di ranah militer AS.
Terkait kasus gay di militer, Hagel mendukung pencabutan peraturan “jangan bertanya, jangan bicara” di militer AS. Peraturan tersebut akan menjadi sebuah norma, apabila seorang prajurit atau perwira adalah seorang gay, mereka harus menyembunyikan orientasi seksualnya karena mereka dapat dikenakan sanksi.
“Saya secara pribadi, menyadari pengorbanan yang dilakukan pasukan dan keluarga mereka,” ucap Hagel sambil menyinggung pengalamannya di Perang Vietnam, seperti dikutip USA Today, Rabu (16/1/2013).
“Bila terpilih sebagai Menhan, saya akan melakukan apapun yang akan menguntungkan keluarga pasukan kita,” imbuhnya.
Undang-Undang Pernikahan Militer 1996 masih menimbulkan efek tertentu bagi militer AS, kebijakan Hagel tampaknya akan sangat terbatas mengenai isu kontroversial itu. Lewat undang-undang itu, seorang pasangan militer gay tidak akan mendapat tunjangan dari Pemerintah Federal, termasuk di antaranya adalah jaminan kesehatan militer, kepemilikan rumah, dan biaya perjalanan.
Usai mendengar pernyataan Hagel, Boxer langsung mendukung pencalonan mantan Senator Nebraska itu, usai menerima suratnya. Senator Charles Schumer pun ikut mendukung Hagel.
Komentar Hagel tentang isu gay dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya, Hagel sempat mengeluarkan komentar keras terhadap pencalonan seorang gay sebagai Duta Besar AS. Hagel jelas-jelas menentang pencalonan seorang dermawan Gay asal San Fransisco James C Hormel sebagai Dubes AS untuk Luxembourg.(AUL)
Sumber : okezone.com