Ourvoice.or.id. Penelitian membuktikan bahwa lesbian, gay, bisexual dan transgender (LGBT) memiliki sisi finansial lebih baik dibandingkan orang biasa pada umumnya. Memang untuk wilayah Indonesia, LGBT adalah hal yang sangat tabu dan cenderung mendapatkan kritik keras dari masyarakat, namun di Amerika Serikat, kaum-kaum LGBT tumbuh subur dan tidak begitu dipermasalahkan oleh orang sekitarnya. Suatu survei membuktikan ternyata kaum LGBT memiliki tingkat keuangan yang lebih baik dan cenderung stabil dibandingkan orang biasa pada umumnya. Survei yang dilakukan pada tanggal 14 November tersebut melibatkan 1000 sukarelawan LGBT. Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas kaum LGBT memiliki penghasilan total sekitar USD 61.500 per tahun. Hal tersebut tentu saja melampaui jumlah yang didapatkan orang biasa yang rata-rata hanya mampu mengantongi penghasilan sebesar USD 10.000 pertahun. Dari jumlah penghasilan tersebut kaum gay khususnya mampu menyisihkan sekitar USD 6 ribu untuk biaya tak terduga dan hanya mempunyai tunggakan kurang dari USD 4000 saja dibandingkan orang lain pada umumnya. Setelah dianalisa dan diteliti, ternyata mayoritas kaum LGBT khususnya gay adalah orang yang terpelajar serta hidup di lingkungan yang ‘sehat.’ Seperti yang dikutip Huffington Post (06/11) dari survei Prudential, 50% sukarelawan gay mengatakan bahwa mereka pernah mengenyam bangku perkuliahan dan 50% sisanya mengatakan bahwa mereka hidup di kota-kota besar dan maju. Dengan tingkat hidup yang metropolis serta pendidikan yang tinggi, maka manajemen keuangan kaum LGBT lebih tertata secara sistematis dan rapi. Tidak hanya itu saja, bagi mereka (kaum LGBT) yang menikah sesama jenis lebih percaya diri untuk mengatur keuangan dibandingkan dengan yang hanya tinggal bersama tanpa menikah. Sumber : http://www.merdeka.com