Ourvoice.or.id – Untuk masalah penanggulangan HIV-AIDS, sampai hari ini tidak ada program yang spesifik untuk perempuan, semuanya jeneral, ungkap koordinator nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI).
Baby Rivona, Koordinator Nasional IPPI, mempertanyakan komitmen pemerintah dalam melindungi perempuan, khususnya ibu rumah tangga dari infeksi HIV. Menurutnya, perempuan menjadi rentan karena akses informasi mengenai HIV tidak merata, hukum perkawinan di Indonesia tidak mengajarkan perilaku seks aman. Data yang dihimpun dari tahun 1987 sampai dengan 2012 oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa ada 3.733 kasus Ibu Rumah Tangga terinfeksi HIV, sedangkan Pekerja Seks Komersial 776 kasus. Ibu Rumah Tangga menempati posisi keempat tertinggi untuk jumlah kasus terinfeksi HIV ditinjau dari pekerjaan, sementara pekerja seks berada di posisi sembilan. Selama 2012, dari bulan Januari sampai dengan Juni, tercatat 276 kasus ibu rumah tangga terinfeksi HIV, jumlah ini mengantarkan kelompok Ibu Rumah Tangga ke posisi pertama tertinggi untuk jumlah kasus terinfeksi HIV ditinjau dari pekerjaan, sementara pekerja seks sebanyak 36 kasus dan berada di peringkat kedelapan. Sampai dengan tahun 2011, kasus Ibu Rumah Tangga yang terinfeksi HIV tidak dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan. Kelompok Ibu Rumah Tangga baru tercatat pada laporan Kementerian Kesehatan triwulan kedua 2012. Pada Sabtu, 15 Desember 2012, Ourvoice Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kalyana Shira, mengadakan nonton bareng film bertemakan ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). Acara yang rutin digelar tiap bulan ini, mengundang Baby Rivona sebagai pembicara. Film yang diputar antara lain, Perempuan Punya Cerita: Cerita Dari Jakarta. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan yang terinfeksi HIV, Laksmi (Susan Bachtiar) oleh pasangannya. Sang mertua (Ratna Rantiarno) menuding Laksmi-lah yang menyebabkan anak mereka tertular HIV. Sang mertua pun mengambil semua harta peninggalan suami Laksmi, Reno (Wingky Wiryawan). Tidak cukup di situ, sang mertua pun berencana mengambil anak Laksmi, Belinda (Ranti Maria). Diskusi berjalan santai, Baby berpesan dengan tegas kepada peserta untuk melakukan VCT (Voluntary Counceling Test), menurutnya semakin cepat mengetahui status itu semakin baik, karena dengan mengetahui lebih dini kita jadi bisa berpikir langkah selanjutnya untuk mempertahankan hidup dibandingkan nanti ketika virus sudah habis memakan sel kekebalan tubuh manusia, “Lebih baik tahu sekarang daripada nanti!” ujar Baby Rivona. (Lukman Al-Amin)