Search
Close this search box.

Distrik Castro (foto : hab.hrsa.gov)
Distrik Castro (foto : hab.hrsa.gov)

Ourvoice.or.id. Para anggota parlemen San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (20/11/2012), akan memberikan suara untuk memutuskan undang-undang yang akan melarang seorang warga di kota di tepian Samudra Pasifik ini tampil telanjang atau memperlihatkan alat kelaminnya di depan umum.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita AP, Senin (19/11/2012), praktis dalam dua tahun ini terjadi pro dan kontra soal apakah serorang warga bisa tampil telanjang atau tampil setengah telanjang di depan umum. Selama ini, kawasan Distrik Castro yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas gay terkemuka di San Francisco yang sering digunakan untuk gay pride, dengan menampilkan beragam atraksi dan ekspresi

Anggota parlemen San Francisco, Scott Wiener, yang datang dari Distrik Castro, mengajukan rancangan UU yang menyatakan seorang warga berusia di atas 5 tahun melanggar hukum apabila memperlihatkan kelaminnya, atau melakukan aktivitas seks di jalan umum, trotoar, median jalan atau plaza, atau saat berada di transportasi publik.

Di kawasan gay di Distrik Castro ini, ada kaum homoseksual yang “telanjang” atau tampil tanpa pakaian utuh sepanjang hari di sana. Semua ini bisa dilakukan kecuali ada parade atau festival yang memang dimungkinkan atau diizinkan.

Kalau nanti UU ini disetujui, maka penalti maksimum akan diberikan berupa denda 100 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta. Ada pula kemungkinan tuntutan bagi mereka yang melangar UU ini dengan denda sampai 500 dollar AS dan setahun hukuman penjara.

Sejauh ini, kalangan gay dan komunitas tertentu menentang larangan tersebut. Mereka berupaya mengeblok usulan UU itu dalam pemungutan suara pada hari Selasa ini.

 

Sumber :http://internasional.kompas.com/AP