Ourvoice.or.id. Nama Adela Hernandez belum banyak dikenal publik. Pada medio 1980an, ia dipenjarakan dua tahun karena memutuskan melakukan transgender pertama di Kuba.
Pada awal November tahun ini, Adela terpilih menjadi seorang politikus di dewan kota atau setara anggota DPR Daerah. Besaran suara yang diraihnya dalam pemilihan anggota dewan bulan ini membuat Adela memenuhi syarat mengikuti pemilihan anggota parlemen di Kuba awal 2013 nanti.
“Menjadi delegasi (calon anggota parlemen) adalah kemenangan besar bagi saya,” katanya, dikutip dari the Guardian, Senin (19/11).
Adela masih belum melakukan operasi ganti kelamin. Secara hukum, dia masih tercatat sebagai seorang pria di Kuba. Namanya Jose Agustin Hernandez. Saat diwawancara, Adela terkadang beralih dari maskulin ke feminin, kadang sebaliknya. Namun, ia tetap berencana melakukan operasi itu.
Selama beberapa dekade, Adela menjalani pekerjaan sebagai petugas kebersihan rumah sakit. Berikutnya ia menjadi seorang perawat dan teknisi elektrokardiogram.
Sebagai pejabat terpilih, Adela berjanji untuk profesional mengampanyekan kepentingan konstituennya. Meski tak ia pungkiri, ia juga ingin menjadi suara bagi kaum gay.
Selama bertahun-tahun setelah revolusi Kuba 1959, Pemerintah Kuba memburu penduduk yang memiliki penyimpangan orientasi seksual, salah satunya Adela Hernandez.
Pihak yang berwenang juga menangkapi penduduk yang penampilan fisiknya tak sesuai dengan harkatnya, seperti laki-laki berambut panjang, atau wanita yang menyukai musik rock. Namun, sejak 2007, ketentuan itu dihapuskan.
Pusat Pendidikan Seks Kuba meluncurkan kampanye kesadaran dan saling menghargai hubungan dalam masyarakat, baik itu lesbian gay, biseksual, dan transgender. Hak-hak menjadi lesbian atau gay dihargai.
Tahun lalu, seorang pria gay dan wanita transeksual yang operasinya dibiayai negaram mengumumkan pernikahan sejenisnya di depan publik. Aktivis Kuba yang paling terkenal memperjuangkan hak-hak kaum transeksual adalah Mariela Castro, puteri Presiden Raul Castro.
Pada November lalu, Adela terpilih menjadi seorang politikus di dewan kota atau setara anggota DPR Daerah. “Menjadi delegasi (calon anggota parlemen) adalah kemenangan besar bagi saya,” katanya, dikutip dari the Guardian, Senin (19/11).
Sumber : www.republika.co.id