Search
Close this search box.

(Ilustrasi photo : telegraph.co.uk)
(Ilustrasi photo : telegraph.co.uk)

Ourvoice.or.id. Selasa lalu Amerika Serikat tidak hanya gelar pemilu presiden. Di sejumlah negara bagian dilaksanakan referendum. Empat negara bagian AS setujui pernikahan sejenis.

Ini suatu keberhasilan besar bagi para gay dan lesbian di AS. Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu, mayoritas pemilih lewat pemungutan suara, menyetujui pernikahan sejenis.  Dan itu terjadi sekaligus pada empat negara bagian AS yang kala pemilu 6 November tidak hanya dipanggil ke TPS menentukan presiden, tapi juga untuk menentukan hak para gay dan lesbian. Pemilih di negara bagian Maine dan Maryland dalam referendum mendukung dilakukannya pernikahan sejenis. Di negara bagian Washington, di mana parlemen sebelumnya telah menyetujui pernikahan sejenis, para pemilih mensahkan undang-undang baru. Sementara referendum di Minnesota membatalkan sebuah peraturan yang melarang pernikahan sejenis.

Mayoritas Pemilih Setuju Pernikahan Sesama Jenis

ilustrasi photo : By Ian Simpson/reuters.com
ilustrasi photo : By Ian Simpson/reuters.com

Evan Wolfson, ketua organisasi Freedom to Marry, menilai persetujuan yang diberikan di keempat negara bagian itu sebagai batu fondasi dalam sejarah gerakan para gay dan lesbian. „Kami tidak hanya memiliki lebih banyak negara bagian di mana kami boleh menikah. Kami juga menunjukkan bahwa kami tidak hanya memperolah kemenangan di depan pengadilan dan undang-undang, melainkan juga memperoleh suara para pemilih.“

Selama ini pernikahan antar sesama jenis hanya diijinkan di enam negara bagian AS dan di Distrik Kolumbia (District of Columbia). Tapi di sini pengadilan atau penegak peraturan yang memainkan peran, persetujuan bukan datang dari masyarakat. Sebaliknya: Jika undang-undang diupayakan melalui sebuah referendum, selama ini selalu gagal di tangan para pemilh. Pada setiap referendum.

Hal yang paling memicu perhatian dulu adalah perdebatan mengenai pernikahan antar sesama jenis di negara bagian Kalifornia. Yang terjadi di sini, mahkamah pengadilan Kalifornia melegalisir pernikahan sejenis, namun undang-undang itu hanya bertahan empat bulan sebelum dibatalkan lewat referendum oleh para pemilih.

Dirugikan secara Finansial

Ellen DeGeneres dan pasangannya Portia De Rossi (foto : mamamia.com.au)
Ellen DeGeneres dan pasangannya Portia De Rossi (foto : mamamia.com.au)

Jika menyangkut hubungan cinta antara pasangan sesama jenis, Amerika Serikat amat terpilah. Baru tahun 2003 negara bagian terakhir mencabut larangan bagi para gay dan lesbian hidup sesuai naluri seksualitasnya. Di banyak negara bagian, mereka masih didiskriminasi. Tidak ada peraturan nasional yang melindungi para gay atau lesbian dari diskriminasi di tempat kerjanya. Pada 30 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat, masih dipandang sebagai tindakan yang melanggar hukum, jika seorang pria menikahi pacar laki-lakinya. Dan juga pernikahan sejenis di suatu negara bagian yang mengijinkan pernikahan semacam itu, tetap tidak dipandang sejajar. Sebuah peraturan juga menolak adanya keringanan asuransi sosial maupun pajak bagi pasangan gay dan lesbian yang menikah, yang biasanya diberikan bagi pasangan suami istri.

Hal yang bagi Evan Wolfson semakin penting adalah aktiv mengupayakan hak persamaan bagi pasangan sejenis. Hasil dari referendum dinilainya sebagai kesuksesan penting dan pertanda bahwa suasana di Amerika yang konservatif, lama-lama berubah. Hal itu juga dirasakan oleh Barack Obama dan pada bulan Mei lalu yang mendukung pernikahan sejenis, walaupun pada kampanye pemilu tahun 2008 ia masih menentangnya. Evan Wolfson berpendapat, bahwa itu bahkan membawa suara tambahan bagi Obama dan bukannya mengejutkan para pemilih. „Saya pikir posisi yang diambil presiden adalah isyarat penting bagi banyak orang lainnya, bahwa mereka juga dapat mengubah pandangannya.“

Dukungan dari Presiden

Ricky Martin, pasangannya serta kedua anak kembarnya (photo : www.revistavanityfair.es)
Ricky Martin, pasangannya serta kedua anak kembarnya (photo : www.revistavanityfair.es)

Jajak pendapat juga menunjukkan bagaiman suasana di Amerika berubah. Menurut jajak pendapat tahun 1996, hanya 25 persen warga Amerika menyetujui legalisasi pernikahan sejenis. Tahun ini untuk pertama kalinya lebih dari setengah penduduk Amerika menyetujui pernikahan sejenis. “Terutama generasi muda tidak lagi mengerti, mengapa pernikahan hanya untuk kaum perempuan dan laki-laki saja”, kata Boris Dittrich dari organisasi Human Rights Watch, “Jumlah warga yang mendukung pernikahan sejenis, meningkat karena mereka makin terbiasa melihat pasangan sejenis, perempuan dengan perempuan atau antara dua laki-laki.”

 Boris Dittrich berharap, bahwa keputusan referendum itu mempengaruhi Mahkamah Agung. Keputusan terkait diharapkan keluar selambatnya akhir November, apakah larangan pernikahan sejenis tahun 2008 melanggar konstitusi Amerika Serikat. Jika MA memutuskan demikian, para gay dan lesbian dari sekitar 30 negara bagian bisa berharap untuk menikah. “Ini berarti bahwa juga warga di negara bagian lainnya, di mana larangan berlaku, akan berupaya untuk menikah. Jika tidak diijinkan, mereka akan mengacu pada MA dan mengupayakan proses pengadilan”, kata Boris. Dampaknya adalah, suatu saat setiap orang di negeri ini dapat menikahi orang yang diinginkannya, demikian harapan Boris Dittrich.
Keterbukaan di Senat

Perubahan ini juga terasa misalnya pada pemilu presiden AS. Tammy Baldwin, seorang politisi pertama yang mengaku lesbian, telah terpilih sebagai senator. Mulai sekarang ia mewakili Wisconsin, negara bagian yang tidak hanya melarang pernikahan sejenis, tetapi juga terancam denda hingga 10.000 dollar atau hukuman penjara. Setidaknya sampai sekarang. (Antje Binder/Christa Saloh-Foerster)

Editor: Dyan Kostermans/http://www.dw.de