Search
Close this search box.

SATU INDONESIA: Indonesia Tanpa Diskriminasi

Beda YES, Diskriminasi NO

Ourvoice.or.id – (28/10/2012) Sebuah hajatan akbar yang mengusung tema “Indonesia Tanpa Diskriminasi” dihelat di Bundaran HI, Jakarta. Bertepatan dengan moment Car Free Day yang jatuh setiap hari Minggu pagi, sebuah panggung hiburan sengaja diseting diantara dua Hotel Hyatt dan Hotel Kempinski.

Kerja bareng Civil Society dengan Yayasan Denny JA ini pada awalnya ditengarai dari maraknya praktek diskriminasi di Indonesia. Mulai dari Diskriminasi keyakinan, kesukuan, profesi hingga menyangkut orientasi seksual seseorang. Dan hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap calon generasi penerus bangsa Indonesia. Mengingat tanggal 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda, maka diharapkan, para generasi muda khususnya, dan masyarakat umumnya kembali tergugah, bahwa sudah berpuluh tahun yang lalu, gaung perbedaan atas nama ras, agama dan golongan sudah pernah dikumandangkan dan di”sumpah”kan.

“Anak-anak itu tidak mengerti, mengapa rumah mereka dibakar? Mengapa keluarga mereka dianiaya? Mengapa mereka hidup di pengungsian? Tak terbayang oleh mereka bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena ayah mereka memiliki paham agama yang berbeda. Di Sampang dan di Mataram tahun 2012, kisah itu masih kita saksikan. Ironinya, sudah lebih dari 80 tahun kita melewati Sumpah Pemuda. Sudah lebih dari 67 tahun kita merdeka. Sudah lebih dari 14 tahun kita melampaui Gerakan Reformasi.”

Kalimat-kalimat diatas menjadi untaian pesan yang sengaja ditujukan kepada bangsa Indonesia agar peduli terhadap penerus generasi bangsa. Karena pada akhirnya, anak-anaklah yang akan menjadi “pelaku dan tentu sekaligus korban” dari pola Diskriminasi itu sendiri. Maka dari itu, sebelum terlambat, BEDA: yes, DISKRIMINASI: no! Turut pula tim Ourvoice mendukung acara yang konsepnya sendiri digelar sepekan yang lalu. Dan sebagai bentuk perwakilan atas kelompok minoritas yang juga tak lepas dari praktek Diskriminasi itu sendiri. Banyak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transjender) yang menjadi korban. Dan banyak pula kasus-kasus yang tak terselesaikan.

Kita patut mendukung sepenuhnya gerakan Bersama Indonesia Tanpa Diskriminasi, sekecil apapun kita perlu berikhtiar agar tak ada lagi generasi bangsa dikemudian hari yang terwarisi oleh Indonesia yang penuh kekerasan primordial.(Imam Ocean)