Ourvoice.or.id. Ratusan orang telah ikut ambil bagian dalam unjuk rasa kelompok transgender di Paris, Sabtu (20/10) mengecam “marginalisasi transeksual” seperti dilansir Le Monde.fr. Mereka menuntut perubahan hak-hak sipil mereka tanpa syarat.
“Kemampuan untuk memiliki surat-surat sesuai dengan identitas gender mereka merupakan isu sentral dalam perjuangan untuk sebuah martabat,” kata salah satu penyelenggara acara, Camille Barré, seorang aktivis komunis dikutip Le Monde.
Para pengunjuk rasa membawa sepanduk menyuarakan hak-hak mereka untuk mendapatkan surat resmi. Mereka melakukan unjuk rasa mulai dari Place de la Bastille hingga Kantor Balai Kota Paris sampai pukul 14. 20 waktu setempat.
Menurut pihak penyelenggara, mereka yang semula berjumlah 400 orang bertambah menjadi 1000 orang. Le Monde menulis bahwa jumlah waria dan kelompok transgender di Perancis diperkirakan mencapai 60.000 orang.
Para pengunjuk rasa menuntut perubahan hak sipil tanpa syarat, tanpa sterilisasi kewajiban dan kejiwaan, bebas memilih dokter dan penggantian perawatan medis, baik di Prancis dan di luar negeri. Mereka juga menyerukan perlawanan terhadap transphobia melalui kampanye kesadaran dan pelatihan personil. Melakukan kontak dengan sesama (jenis) juga merupakan bagian dari tuntutan mereka.
Menurut mereka, sudah saatnya bagi pemerintah dan perwakilan parlemen meloloskan undang-undang reformasi-perubahan status perkawinan, terinspirasi oleh hukum Argentina yang sudah diberlakukan sejak Mei 2012.
Dalam unjuk rasa ini, kelompok transgender yang meliputi kaum homo dan lesbian membawa bendera dari berbagai organisasi menuntut hak-hak mereka. (Le Monde.fr/AFP)
sumber : pelitaonline.com