Ourvoice.or.id. Seorang Antropolog lulusan Program Master Universiteit Van Amsterdam, Tanti Noor Said, menulis bahwa adanya Diskriminasi yang makin marak akhir-akhir ini, tak hanya menyerang Homoseksual dan Transjender saja, tetapi juga sudah menjalar ke kelompok etnis dan agama minoritas. Masalah ini mencuat, tatkala Dede Oetomo, pendiri GAYa Nusantara mencalonkan diri menjadi anggota Komisioner Komnas HAM. Banyak sekali pihak-pihak yang menentangnya, walaupun tak sedikit juga yang mendukungnya. Hal ini membuktikan bahwa masih ada orang-orang yang peduli untuk tidak mendukung pola diskriminasi. Berbicara soal Diskriminasi, bisa jadi film SANUBARI JAKARTA adalah sebuah film antologi yang lahir dari pola tersebut. sebuah film kompilasi film pendek yang berkisah dan berkutat pada kehidupan “cinta” orang-orang metropolitan. Dari LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transjender) kelas ke bawah hingga kalangan menengah. Di manakah cinta diantara sanubari Jakarta? Mungkin Puisi karya Erma Retang bisa menjawabnya. Sebuah puisi yang berkisah tentang gadis bernama Putri. mengakhiri hidup karena ketidak-adilan nurani negeri. Tak lupa pula Dewi Nova, sang penulis dan feminis yang turut bertabur suka cita, saat karya (puisi dan cerpen)nya di bedah bersama-sama di Mess 55 (Kantor Ourvoice di Kalibata). Ourvoice Zine Edisi #13 juga membahas sekilas tentang Orlando Cruz, petinju Gay pertama di Dunia yang telah “Coming Out” dan tetap menjalankan profesinya.
[scribd id=111648560 key=key-14b0bieske39kpesw4m9 mode=scroll]