Search
Close this search box.

(photo : wantchinatimes.com )
(photo : wantchinatimes.com )

INILAH.COM, Fuzhou – Provinsi Fujian di China Timur belakangan ini kerap muncul di pemberitaan. Sebab, di provinsi ini perkawinan sesama jenis kerap terjadi, seperti yang belum lama ini terjadi.

Pada 2 Oktober lalu, Lu Zhong, Transgender berusia 24 tahun, menggelar resepsi perkawinan dengan pasanganya Liu Wangqiang yang baru berusia 20 tahun, di Zherong, dekat kota Ningde, Fujian.

Resespi mewah pasangan sejenis ini, menurut kantor berita Xinhua Sabtu (20/10), adalah yang pertama kali digelar secara terbuka dan dihadiri oleh 60 orang teman dan kerabat dekat Lu dan Liu.

Acara ini juga menarik perhatian ribuan penduduk setempat, justru karena Undang-undang Perkawinan di China tidak mengakui pernikahan pasangan sesama jenis. Homoseksual di anggap tabu di kalangan masyarakat tradisional China.
Apa komentar Lu? “Kami hanya ingin membentuk sebuah keluarga dan mempertahankan hubungan jangka panjang,” ujar Lu.

Situs web mikroblogging China yang terkenal, Sina Weibo, gempar setelah Lu menngunggah berita niat menikahi Liu. Banyak netizen yang risih dengan pernikahan mereka, tapi banyak pula yang mendukung.

Para sosiolog dan aktivis hak-hak gay menyatakan langkah berani dan kontroversial ini mencerminkan inklusifitas yang sedang tumbuh di masyarakat China.

“Pernikahan ini menunjukkan bahwa masyarakat China kini menjadi lebih terbuka pikirannya dan toleran terhadap homoseksualitas dan pernikahan gay,” ujar Li Yinhe, seorang seksolog dari Beijing. Revolusi seksual di Barat telah menulari gaya hidup di seluruh dunia, tak terkecuali China.

“Dengan menggelar perkawinan di depan khalayak ramai, pasangan ini seperti ingin membuat pernyataan publik bahwa mereka ingin menjadi seperti orang lain dalam masyarakat kita,” ujar Xiao Tie, direktur program LGBT Center di Beijing, sebuah organisasi yang menyediakan layanan sosial dan program advokasi untuk para lesbian, gay, biseksual dan transgender.

“Sebagai gay, apa yang kita butuhkan dari masyarakat adalah rasa hormat dan saya berharap orang akan mengenal kita dengan lebih baik. Tidak boleh diskriminatif, bhook,” ujar Lu Zhong yang berkawin dengan Liu Wangqiang itu. [tjs]

sumber : http://web.inilah.com