London. Sebelum membawa obor Olimpiade 2012 Chris Basiurski mengatakan akan menikahi pasanganya, James. pada tahun depan. Sorak sorai dukungan dari ribuan penonton yang ada disekelilingnya membuat suasa kian meriah, apalagi ketika sebuah cium mesra mendarat tepat diantara sejoli tersebut.
Bagi Chris Basiurski atau yang akrab dipanggil Chris, olah raga sepak bola bukanlah hanya sekedar hobby tapi sudah mendarah daging. Diawali dengan menonton kemudian menjadi pemain merupakan proses yang tidak sebentar baginya. Bagaikan gayung bersambut, impian Chris berlaga di arena olah raga sepak bola akhirnya terujud.
Dihamparah rumput hijau Chris tak tenggelam dalam hobbynya, ia mencium bau tak sedap tentang diskriminasi terhadap gay, ia marah, dan berteriak. baginya sungguh tak adil diskriminasi lahir di arena sepak bola. lantas ia bergabung dijaringan sepak bola yang didirikan dua puluh tahun lalu “Gay Football Supporters Network” (GFSN) liga nasional. pengurusnya berasal dari individu lesbian, gay, biseksual dan transgender (lgbt). Dan atas kegigihannya Chris diangkat menjadi ketua GFSN.
Dua puluh tahun telah berlalu, GFSN yang berkampanye melawan Homophobia dan menyuarakan keragaman seksualitas di Arena Sepak Bola terus berjalan hingga kini, tiga unsur utama yang menjadi arah perjuangannya adalah : Bermain, Mendukung, dan Mempromosikan. Waktu yang dimiliki Chris tidak hanya dihabiskan menyemangati komunitas lgbt yang ingin berprestasi di ajang olah raga sepak bola, namun ia juga melakukan loby politik kepada pemerintah.
Minggu lalu ia bertemu Perdana Menteri disebuah resepsi di Downing Street London, Inggris. untuk berbicara tentang keragaman seksualitas didalam olahraga. Tak sampai disitu, jalinan komunikasi dengan media lokal dan Nasional juga dilakukanya untuk mempromosikan GFSN. Hal terakhir yang dilakukanya adalah berbicara dengan BBC Radio 4 dan Federasi Olah raga sepak bola FA mengenai Keragaman seksualitas dalam Olah Raga.
Kebahagian Chris membuncah ketika ia didaulat membawa obor Olimpade dengan mengatakan : “Saya senang telah didaulat membawa obor Olimpiade tahun ini. Selama bertahun-tahun atlit LGBT telah di remehkan , dipinggirkan dengan diskriminasi. baik oleh para pendukung olahraga maupun pemerintah. Dan kini hasil kerja keras GFSN telah membuahkan hasil yang mengembirakan. Arena olah raga kini sudah memberikan ruang bagi Atlit lgbt untuk berpartisipasi dan mendulang prestasi tanpa adanya Diskriminasi. Saya Bahagia!”.
Penulis : Yatna Pelangi