Dikutip dari situs chip.co.id dalam “Google Resmi Kampanye Dukung Homoseksualitas” yang dipublikasikan 9 Juli 2012: Setelah Facebook memperkenalkan ikon untuk pernikahan sesama jenis beberapa waktu lalu, kali ini giliran Google meluncurkan kampanye bertajuk “Legalise Love” dalam konferensi lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di London rabu lalu.
Google menetapkan Singapura dan Polandia sebagai target pertama kampanye agar mendekriminalisasi homoseksualitas.Melalui websitenya, Google menjelaskan merupakan suatu panggilan untuk mengenyahkan homophobia dan dekriminalisasi homoseksualitas di seluruh dunia.
“Di Google, kami menganjurkan orang bekerja dengan identitas apa adanya. Di semua 60 kantor kami di seluruh dunia, kami berkomitmen untuk menumbuhkan lingkungan dimana para pekerja Google bisa menjadi diri mereka sendiri dan berkembang,” kata perusahaan tersebut. “Kami juga ingin pekerja kami memiliki pengalaman inklusif yang sama di luar kantor sebagaimana mereka lakukan di tempat kerja, dan kepada komunitas LGBT agar aman dan diterima dimana pun mereka berada.”
Berdasarkan keterangan Dot429.com, target pertama kampanye ini adalah Polandia dan Singapura. “Singapura ingin menjadi pusat keuangan dan pemimpin dunia, dan kita bisa mendesak mereka atas fakta bahwa sebagai pusat global dan pemimpin dunia berarti Anda harus memperlakukan semua orang dengan setara, terlepas dari orientasi seksual mereka,” kata kepala keberagaman Google, Mark Palmer Edgecumbe.
Sebagai raksasa teknologi, Google punya kemampuan untuk jauh lebih berpengaruh daripada pemerintah asing dalam mendorong dekriminalisasi LGBT. Pengaruhnya sangat besar melalui mesin pencarinya, Gmail, Android dan layanan Google lainnya. Negara-negara yang memboikot kampanye dukungan Google terhadap dekriminalisasi homoseksualitas akan terpaksa memutuskan banyak layanan Google yang dipakai warganya dari hari ke hari.