Search
Close this search box.

INILAH.COM, Bangkok – Jaringan Identitas Seksual Thailand mengancam mengambil tindakan terhadap Sekolah Wittayalai Suankularb di Bangkok karena tidak membolehkan para mahasiswa dari jenis kelamin ketiga alias kathoey atau waria untuk magang mengajar di sekolah itu.

“Ini diskriminasi seksual,” ucap Natee Teerarotchanapong, koordinator jaringan ini kemarin (7/6), sebelum menuju ke kantor Pusat Pengadilan Administrasi untuk mengajukan keberatannya, seperti ditulis koran The Nation..

Sebelumnya, ia juga muncul di Kementerian Pendidikan, dan meminta Menteri Pendidikan Suchart Tadathamrongvej menjelaskan kebijakannya tentang jenis waria ini. “Diskriminasi seksual jelas melanggar konstitusi,” papar Natee.

Sekolah Suankularb Wittayalai adalah sekolah khusus bagi murid laki-laki. Mereka tidak menerima guru magang yang termasuk golongan transgender. “Kami ingin mencegah para siswa meniru perilaku para ‘kathoey’,” kata kepala sekolah Cherdsak Suppasopon.

Cherdsak menambahkan meskipun ia tidak menentang keberadaan para kathoey di Thailand, namun ia tidak bisa menerima mereka sebagai guru peserta pelatihan karena sekolah ini memang khusus-laki-laki.

“Ketika saya memimpin sekolah kejuruan, para kathoey disambut sebagai guru magang,” kata Cherdsak. Ia bakal menginformasikan kepada semua universitas yang berhubungan dengan Sekolah Suankularb Wittayalai untuk memastikan bahwa mereka mengirim para mahasiswa magang yang tepat untuk pelatihan para siswa .

Sementara itu, Sekolah Suankularb Wittayala memasang permintaan maaf di Internet setelah kaum kathoey agresif menyerang secara online. “Suankularb Wittayalai harus dipimpin oleh orang yang ramah, bukan pria yang sok macho,” kata Natee.

sumber : http://web.inilah.com