Search
Close this search box.

Masih segar di ingatan kita sebuah film drama satir tentang seorang waria yang berjuang untuk tetap bisa bertahan dari kerasnya kehidupan. Lovely Man. Film besutan sutradara Teddy Soerjaatmadja ini menghadirkan gambaran realita kelam nan menawan kehidupan getir seorang waria. Bagaimana dia bergelut dengan “musuh-musuh alami”nya, hingga problematika rumah tangga yang muncul setelah sekian lama dikuburnya.

Ada sebuah dialog dalam film itu, “satu banci(waria) mati di Jakarta…Tak kan ada yang nyariin,” sungguh sebuah pernyataan yang terkadang kita tidak bisa menyangkalnya. Sampai detik ini, masyarakat Indonesia masih menanggap waria adalah sosok yang “terabaikan.” Bahkan nyawa sudah tidak ada artinya. Miris memang.

Seperti halnya Munasir (26), seorang waria warga Dusun Ndawung, desa Tegalrejo, kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, minggu lalu dinyatakan tewas akibat luka tusukan yang bersarang di perutnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak Polres Magelang Kota, korban ditemukan warga tergeletak di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di depan sekolah SMPN 10 Kota Magelang. Saat ditemukan, bagian perut korban telah luka. Oleh warga yang menemukannya, Munasir dibawa ke RSUD Tidar Kota Magelang. Namun, karena mengalami luka serius, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

“Korban mengalami luka tusuk tiga centimeter di bagian perut sebelah kirinya, dia meninggal saat perjalanan ke rumah sakit Bethesda,” kata Kapolres Magelang Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Tjuk Winarko melalui Kepala bagian Humas Ajun Komisaris Polisi Nicholas Indi Istadji, Selasa (15/5/2012) kemarin.

Di TKP, pihak kepolisian tidak menemukan pisau. Polisi hanya mengamankan sepatu hak tinggi yang diduga milik korban. “Kita masih melakukan penyelidikan, kita meminta keterangan delapan saksi yang tinggal di sekitar TKP,” terangnya.

Dari kesaksian salah satu warga, Munasir adalah waria pekerja seks yang sering terlihat melakukan transaksinya di Jalan Soekarto-Hatta.

Tidak bisa dipastikan, permasalahan apa yang membuat nyawa Munasir melayang. Banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Dan yang menjadi pertanyaan, sampai kapan waria-waria yang lain harus bertahan?

 

Sumber: http://regional.kompas.com/