Sejumlah politisi terkemuka dan entertainer ikut bersama massa mendukung pernikahan gay. Di Melbourne, ribuan orang turun ke jalan menuntut perubahan undang-undang perkawinan Australia.
Organisasi advokasi pernikahan sesama jenis telah mendukung seruan Jaksa Agung Nicola Roxon agar koalisi oposisi mengijinkan para anggotanya ikut pemungutan suara mengenai issue ini.
Jaksa Agung Nicola Roxon mengatakan, pemerintah akan mengijinkan anggota-anggota fraksinya melakukan pemungutan suara bebas mengenai pernikahan sesama gay, dan pihak oposisi seharusnya melakukan hal yang sama.
Tapi Jaksa Agung Roxon sependapat dengan Perdana Menteri Julia Gillard, yang menentang legalisasi pernikahan sesama gay, dan mengatakan, “masyarakat boleh mempunyai pandangan yang berbeda-beda”.
Rodney Croome dari Australian Marriage Equality mengatakan, pihaknya mendukung seruan Jaksa Agung Nicola Roxon.
“Sungguh tidak masuk akal jika koalisi oposisi menolak pemungutan suara bebas, padahal issue ini sudah mendapat dukungan dari Perdana Menteri Inggris dan Perdana Menteri Selandia Baru. Kita terpisah dan terisolir dari mitra-mitra yang paling sejalan dengan kita.”
Australia meluluskan sebuah amandemen undang-undang di tahun 2004 yang menetapkan pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita, tapi beberapa RUU diajukan ke Parlemen, menyerukan hak untuk memperluas pernikahan hingga mencakup pasangan gay dan lesbian.
Perdana Menteri Gillard telah mengatakan ia tidak akan memberikan suara mendukung pernikahan kaum gay, dan melukiskannya sebagai suatu ” masalah yang sangat pribadi”.
Karena oposisi Liberal/Nasional menolak mengijinkan anggota-anggota fraksinya ikut memberikan suara dalam suatu pemungutan suara bebas dan akan menolak RUU pernikahan kaum gay, maka kecil kemungkinan undang-undang perkawinan akan berubah.
Sementara itu di Amerika Serikat, orang yang kemungkinan besar akan menjadi capres Partai Republik dalam pilpres bulan November, Mitt Romney, telah menegaskan kembali keyakinannya bahwa pernikahan seharusnya adalah antara pria dan wanita.
Berbicara di Christian Liberty University di Virgina, Romney menekankan pentingnya nilai-nilai Kristen dalam masyarakat Amerika.
Ini dikemukakan beberapa hari setelah Presiden Barack Obama mengumumkan dukungannya bagi pernikahan sesama jenis.
sumber : http://www.radioaustralia.net.au