Search
Close this search box.

Setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memberikan dukungan pada perkawinan sesama jenis,opini publik di negeri Paman Sam mulai terus bergeser memberikan dukungan pada isu yang dulunya dianggap tabu.

Semakin besarnya dukungan publik ini tidak terlepas juga dari pandangan pribadi Obama sekaligus juga posisinya sebagai kepala negara. Jajak pendapat Washington Post/ABC News kemarin mengungkapkan bahwa 53% rakyat Amerika setuju dengan pernikahan kaum homoseksual. Angka ini suatu lonjakan yang tinggi jika dibandingkan enam tahun lalu yang baru mencapai 36%.Sedangkan,mereka yang tidak setuju dengan pernikahan gay dan lesbian sebanyak 39%, angka terendah selama ini.

Dukungan terbesar atas perkawinan sesama jenis ini datang dari warga kulit hitam atau Afrika Amerika dengan angka 59%, naik dari angka 41% menjelang putusan Obama dalam mendukung isu sensitif ini.Namun,menurut Washington Post, angka ini masih tentatif karena hanya sebagian kecil responden warga Afrika yang masuk dalam sampel. Jajak pendapat Washington Post/ABC News ini dilakukan dua pekan setelah Obama menyatakan dukungannya terhadap perkawinan homoseksual.

Selama lebih dari satu setengah tahun Obama masih belum memberikan kejelasan mengenai sikapnya atas isu ini. Kelompok hak-hak kaum gaylesbian meramalkan putusan Obama akan memengaruhi secara luas opini publik Amerika. Obama bisa mengambil putusan tersebut disebabkan oleh banyak sahabatnya yang memang kaum gay dan lesbian serta pengaruh dari dua putrinya, Sasha dan Malia.

Dengan menjelaskan secara pribadi mengapa sampai pada putusan itu, presiden telah membantu membangun dukungan mayoritas yang lebih luas dan kuat atas persamaan hak pasangan gay dan lesbian,” ujar Fred Sainz,juru bicara Human Rights Campaign, organisasi hak sipil kaum gay dan lesbian. Organisasi ini menyatakan mendukung Obama untuk masa jabatan kedua.

Dari jajak pendapat (poling) Washington Post/ABC News diketahui sekitar 71% rakyat Amerika memiliki teman, anggota keluarga atau kenalan yang gay dan lesbian. Tahun 2010 angka itu baru 63% dan 59% pada 1998.

Poling ini juga memberikan gambaran bagaimana perkawinan sesama jenis ini akan memengaruhi putusan pemilih pada pemilu presiden November mendatang. Namun,isu ini masih belum jelas pengaruhnya sementara Obama masih harus mengatasi sikap pesimisme pemilih mengenai bagaimana dia mengatasi masalah ekonomi.

Artinya, mayoritas rakyat Amerika mengatakan,sikap Obama mengenai perkawinan homoseksual tidak akan banyak berpengaruh terhadap pilihan mereka terhadap presiden. Jumlah mereka yang akan memilih Obama saat ini sama dengan mereka yang tidak akan memilihnya untuk masa jabatan kedua.

sumber berita : www.seputar-indonesia.com

sumber gambar : brandtstandard.com