Search
Close this search box.

Dalam sebuah wawancara televisi pada tanggal 9 Mei lalu, Presiden Obama mempertegas kembali dukungannya untuk perkawinan sesama jenis ketika ia mengatakan, “Saya rasa pasangan-pasangan sesama jenis seharusnya dibolehkan untuk menikah.” Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan dukungan yang serupa untuk kaum lesbian, gay, biseksual dan transeksual (LGBT) ketika ia memakai tema ini dalam sambutan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia miliknya yang ia bacakan di Jenewa pada bulan Desember 2011 lalu. Bahkan sejak bulan Juni 2010, ia telah mendeklarasikan bahwa, “Hak kaum Gay adalah hak asasi manusia dan hak asasi manusia adalah hak kaum Gay, sekarang dan untuk selamanya.”

Hak asasi manusia adalah sesuatu hal yang dimiliki oleh semua orang dan tidak dapat dipisahkan dari dirinya, tidak peduli siapa pun orang itu ataupun siapapun yang orang itu cintai. Sejak Januari 2009, Menlu Clinton telah mengarahkan Departemen Luar Negeri AS untuk mendukung penuh diciptakannya sebuah agenda hak asasi manusia yang komprehensif – sebuah agenda yang meliputi perlindungan terhadap kaum lesbian, gay, biseksual dan transeksual (LGBT). Deplu AS menggunakan segala perangkat diplomatik dan fasilitas-fasilitas bantuan pembangunannya untuk mendorong dihapuskannya kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum LGBT di seluruh dunia. Sesuai dengan kebijakannya, Amerika Serikat sendiri tidak mendukung atau menentang perkawinan sesama jenis di negara-negara lainnya.

Sesuai dengan visi Menlu Clinton, Kedutaan Besar AS di Jakarta telah berusaha untuk mengintegrasikan hak-hak kaum LGBT kedalam usaha-usaha kami untuk mendukung hak asasi manusia di Indonesia. Kami mengorganisir pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok hak LGBT dan Wakil Menteri untuk Demokrasi dan Urusan Global Maria Otero pada bulan Juli 2011, dan kami secara rutin melakukan diskusi tentang isu-isu LGBT dengan para masyarakat madani di Indonesia. Dan baru-baru ini, Wakil Duta Besar AS mengadakan jamuan makan siang bagi para aktivis hak-hak LGBT dan hak-hak asasi manusia lainnya pada tanggal 14 Mei lalu, untuk memperingati Hari Anti Homophobia Sedunia.

Departemen Luar Negeri AS secara global terus menentang usaha-usaha untuk mendiskriminasikan, mengkriminalisasi dan menghukum anggota-anggota komunitas LGBT. Amerika Serikat mengakui usaha-usaha dan keberanian para aktivis dan organisasi yang berjuang untuk menjunjung kesamarataan dan keadilan di seluruh dunia, terutama di negara-negara dimana hal ini dapat mengancam jiwa mereka dan keluarga mereka. Pada saat yang sama, kebijakan-kebijakan kepegawaian AS diharuskan juga untuk melindungi hak kaum LGBT, dan fasilitas-fasilitas konsuler maupun perangkat lainnya harus digunakan untuk memberikan akses dan hak-hak yang sama bagi kaum LGBT.

Kepemimpinan AS dalam memajukan hak asasi manusia bagi kaum LGBT konsisten dengan kebijakan Pemerintah Obama untuk membuka hubungan-hubungan mendasar dengan seluruh dunia serta komitmen kami untuk menjunjung standar-standar universal yang dimiliki oleh semua orang. Dengan mendukung hak martabat yang dimiliki oleh setiap orang, kami berusaha untuk membangun sebuah dunia yang adil untuk semua orang. Dan kami akan memimpin lewat bukti-bukti nyata, dengan cara menyatukan hal ini sebagai salah satu dari kepentingan-kepentingan strategis AS sementara kami terus mengembangkan nilai-nilai yang kami junjung.

Dibawah kepemimpinan Menlu AS, Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini telah berhasil melakukan berbagai pencapaian dibawah ini:

Pengembangan Hubungan Bilateral dan Regional:

Sukses mempromosikan Hak Kaum LGBT di Forum Multilateral

Melindungi pengungsi LGBT, Pencari Suaka, dan Imigran

Mendukung Pembela Hak Asasi Manusia LGBT dan Grup Komunitas Sipil

Memperjuangkan Hak Asasi Manusia melalui Diplomasi Publik

Memperkuat Kebijakan Personalia dan Konsuler Deplu AS

Teks di atas diambil dari Lembar Informasi Departemen Luar Negeri AS “The Department of State’s Accomplishments Promoting the Human Rights of Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender People”.

Untuk informasi lebih lanjut tentang dukungan AS bagi hak-hak LGBT, berikut ini adalah sumber-sumber yang bisa diperoleh:

sumber : http://indonesian.jakarta.usembassy.gov