Jakarta – Di dunia fashion internasional, banyak yang sudah mengetahui eksistensi model pria yang kerap didandani sebagai wanita bernama Andrej Pejic. Istilah model androginy yang awalnya tidak begitu terdengar kini semakin populer. Indonesia pun memiliki salah satu pionirnya, yakni Darell Ferhostan.
Model androginy pria pertama di Indonesia yang jam terbangnya kini sudah tinggi ini mengaku, ia paling tidak suka jika disamakan dengan transgender. “Aku bukan transgender, karena aku tidak pakai baju perempuan sehari-hari, kok. Rok atau high heels juga enggak. Gayanya feminin mungkin iya tapi semua hanya sebatas job,” jelasnya saat berbincang dengan wolipop di Grand Indonesia, Jakarta Pusat belum lama ini.
Saat ini, Darell bernaung di bawah agensi model B management. Ia pun memiliki banyak pengalaman unik hingga tidak mengenakkan saat bekerja. Pernah suatu saat dirinya mendatangi casting untuk fashion show seorang desainer, dan ia kaget saat sang desainer memandanginya sambil berkata, “Ini apaan ya?”
Meskipun demikian, Darell berhati besar dengan menganggap bahwa banyak orang yang belum mengerti eksistensi model androginy. Ia pun tidak berusaha mengubah identitasnya dengan datang menjadi model pria atau wanita. Saat mendatangi casting, dalam benak Darell sudah ditanamkan bahwa dirinya adalah model Androginy.
Darell terkadang merasa sedih, bukan karena ia tidak berhasil mendapatkan job dari casting, melainkan banyak orang yang tidak tahu apa itu androginy. Bahkan sempat sekali ia mendatangi sebuah casting dan memperkenalkan diri sebagai model androginy, ia hanya digubris dengan kata: “Maaf, kami tidak terima androginy.”
Ia dengan sabar kembali menjelaskan kepada orang-orang yang belum paham, “Transgender itu seperti bawaan dari lahir, bukannya udah gede terus bilang pingin jadi transgender terus jadi deh transgender.” Darell juga melihat kalau model androginy tetap menerima kodratnya sebagai cewek/cowok. Model androginy juga tetap punya pasangan lawan jenis. “Seperti seorang aktor, androginy bisa memerankan sisi feminin dan maskulin ditunjang fisik.
Adakah perang batin yang berkecamuk dalam hati seorang Darell? Simpel ia menjawab tidak. Ia mengaku berdandan menjadi wanita khusus saat bekerja karena tuntutan profesi dan tidak merasa dirinya akan terpengaruh akan lingkungan maupun dampak negatif lainnya.
Berbincang dengan Darell, ia juga mengingatkan bahwa rocker zaman dulu sebenarnya sudah menerapkan gaya androginy seperti; memakai make-up tebal, legging, sepatu boots dengan hak tinggi, memanjangkan rambut.
sumber : http://wolipop.detik.com